Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2012, 09:31 WIB

T:
Sekitar awal tahun ini saya mengonsumsi obat penurun berat badan. Hasilnya turun 6 kg, kurang lebih dalam 2 minggu. Tetapi setelahnya tidak turun-turun lagi. Saya lalu berhenti minum obat itu, dan setelah 6 bulan saya minum sisa obat itu. Tapi bukannya turun malah berat badan saya naik dan tidak turun. Padahal saat itu awal puasa Ramadhan. Kemudian saya ingin diet dengan mengurangi makan pagi dan malam, tapi berat badan susah sekali turunnya. Apa ini dari pengaruh obat yang saya minum sehingga mengacaukan metabolisme tubuh saya? Bisa nggak sih metabolisme tubuh saya kembali normal lagi, karena saya ingin diet dengan makan buah-buahan saat pagi dan malam. Terima kasih sudah ingin membaca dan menjawab kekhawatiran saya. (Windy, 19)

J:
Terima kasih kembali Windy,
Prinsip penurunan berat badan adalah mengatur keseimbangan antara kecukupan asupan dan pengeluaran kalori. Perlu diingat bahwa pada proses penurunan berat badan, yang harus dibuang adalah massa lemak tubuh, bukan cairan tubuh. Oleh karena itu perlu adanya modifikasi gaya hidup berupa:

1. Diet dengan pedoman 3J (jumlah kalori yang dikonsumsi, jenis makanan, dan jadwal makan). Perlu diingat bahwa seseorang yang sedang berdiet bukan berarti tidak makan sama sekali.
* Jumlah kalori disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, di mana antara 1 orang dengan orang lainnya berbeda. Biasanya dalam bentuk low calorie diet. Artinya kalori yang diberikan berkisar antara 800-1200 kkal/hari, atau dapat juga diberikan dalam bentuk defisit 500 kkal setiap harinya, terutama bagi yang membutuhkan kalori awal sudah di atas 1200 kkal.
* Jenis makanan yang dikonsumsi harus memenuhi syarat gizi lengkap dan seimbang, artinya harus mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh (seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air), jadi tidak dianjurkan hanya mengonsumsi buah saja atau sayur saja seperti yang ingin Windy lakukan, tanpa zat gizi lainnya. Adapun komposisinya sebagai berikut: karbohidrat sekitar 55 persen dari total kalori sehari, protein 15 persen total kalori sehari, lemak 30 persen total kalori sehari, serat 20-30 gr/hari, kalsium 500-1500 mg/hari, garam 6 gr/hari, dan kolesterol 300 mg/hari.
* Jadwal makan juga harus diperhatikan, makan secara teratur 5-6 kali sehari dengan porsi kecil dan sering. Jadi tidak dianjurkan makan hanya 2 kali sehari, pagi dan siang saja, atau pagi dan malam saja, atau bahkan hanya siang saja.
* Adapun contoh menu untuk 1000 kkal yang dapat Windy jalankan, adalah sebagai berikut:
- Sarapan: roti sandwich 1 lembar isi sayur dan telur
- Snack pagi: agar-agar melon dengan sweetener 50 gr
- Makan siang: nasi 100 gr + daging pindang 50 gr + cah tahu toge 60 gr + oseng kangkung 100 gr
- Snack sore: jus semangka 200 gr
- Makan malam: nasi 50 gr  + sate bumbu kecap 50 gr + tumis bumbu bali 60 gr + sayur lodeh 50 gr
- Snack malam: agar-agar pepaya saus jeruk 100 gr

2. Aktivitas fisik /olahraga yang tepat
Saat melakukan olahraga sebaiknya memperhatikan FIDT (frekuensi, intensitas, durasi dan tipe latihan).
* Frekuensi latihan dapat dimulai 3-5 kali seminggu.
* Intensitas yang baik berkisar antara 60-80 persen dari denyut jantung maksimal agar dapat meningkatkan metabolisme tubuh namun tidak memberikan dampak negatif seperti cedera dan menambah jumlah otot secara berlebihan, serta mampu memperlambat terjadinya plateau (kondisi di mana berat badan tidak mau turun lagi) seperti yang saat ini Windy alami.
* Jenis latihan yang dipilih adalah aerobik yang menggunakan oksigen sebagai energi utama, dan gerakannya harus berulang-ulang, bersifat ringan, serta durasinya panjang. Tanda bila sudah melakukan gerakan ini dengan baik adalah bila yang bersangkutan masih sanggup berbicara secara lancar sambil bergerak, serta tidak terengah-engah. Contoh dengan berjalan cepat, jogging, lari, renang, bersepeda, dan dayung.
* Durasi latihan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan individu, dianjurkan antara 30-60 menit dengan memasukkan masa pemanasan, pendinginan, dan juga peregangan.

3. Behavior therapy
Meningkatkan motivasi untuk tetap menjalankan program penurunan berat badan yang telah ditentukan dengan menerapkan gaya hidup sehat.

4. Pemberian obat-obatan yang tepat
Harus dilakukan oleh dokter. Windy tidak menyebutkan komposisi obat yang diminum sehingga saya tidak bisa memberikan penjelasan mengenai cara kerja obat tersebut, apakah menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh atau tidak.

5. Akupuntur, mesoterapi, maupun operasi
* Akupuntur merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki berbagai keadaan yang berhubungan dengan kegemukan, misalnya membantu mengurangi nafsu makan, meregulasi gerakan lambung, dan lain-lain.
* Mesoterapi merupakan teknik untuk membantu meningkatkan lipolisis pada bagian tubuh yang akan dikoreksi (lipolisis lokal), dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang memang memiliki ketrampilan dan kemampuan melakukannya. Obat yang digunakan sebaiknya memang yang sudah terdaftar di badan POM.
* Operasi dapat dilakukan dengan memasang band pada lambung sehingga volume lambung dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan energi yang ingin diberikan. Teknik ini hanya dilakukan oleh seorang dokter bedah.

Oleh karena itu jika Windy ingin melakukan penurunan berat badan secara tepat dapat mencoba beberapa hal yang telah disebutkan di atas, dan jangan mengonsumsi sembarang obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com