Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2012, 13:41 WIB

KOMPAS.com - Toby Meadows, konsultan bisnis mode, pengajar, juga direktur label pakaian perempuan Belle & Bunty, memiliki passion besar mendampingi desainer bertalenta, juga pemula untuk eksis dan terus berkembang dalam karya dan bisnisnya di bidang mode. Antusiasme ini tak hanya ditunjukkan melalui berbagai program pembinaan yang dilakukannya di negara asalnya, Inggris, tetapi juga di Indonesia melalui program binaan bersama Jakarta Fashion Week Fashion Forward.

Cara lain yang dilakukan Toby untuk mendukung perkembangan fashion adalah menerbitkan buku berjudul Memulai dan Menjalankan Label Fashion (versi Bahasa Indonesia dari buku yang diterbitkan pertama kalinya di Inggirs). Buku setebal 200 halaman tersebut diterbitkan PT Gaya Favorit Press dan Jakarta Fashion Week, dalam ajang mode JFW 2013.

Buku yang telah diterjemahkan ke dalam enam bahasa ini telah menginspirasi banyak pebisnis dan calon pebisnis fashion di berbagai negara. Penggunaan bahasa sederhana, panduan praktis, juga studi kasus dari sejumlah desainer berpengalaman yang memiliki perjalanan menarik dalam mengembangkan label fashion-nya, memberikan gambaran utuh yang dapat menjadi pedoman desiner untuk meningkatkan kapasitasnya berbisnis fashion.

Ulasan kasus per kasus pengalaman desainer dari London, Paris, Jerman, dan Denmark, menginspirasi desainer dalam mengembangkan labelnya. Wawancara dengan pakar dan praktisi juga tertuang lengkap dalam buku ini. Melalui studi kasus dan wawancara, buku ini memberikan panduan dan inspirasi yang tak sekadar teori, namun juga pengalaman pribadi. Direktur Three's Company Creative Consultancy ini juga memberikan paparan praktis dari segi perencanaan keuangan dalam mengembangkan label fashion.

Peluncuran buku ini memberikan solusi bagi pebisnis fashion yang kerap kesulitan memulai label fashion-nya. Toby mengatakan buku ini ingin membantu desainer agar tak membuat kesalahan dalam menghasilkan produk fashion.  Selain itu juga membantu desainer atau pelaku bisnis fashion agar lebih memahami sisi ekonomi dari bisnis di bidang mode dengan bahasa yang lebih mudah dicerna.

"Kalau baca buku ekonomi belum tentu mengerti kalau bukan berasal dari bakcground pendidikan ekonomi, tapi desainer butuh memahami sektor ekonomi untuk menjalankan bisnis fashionnya," tutur Toby, saat jumpa pers di Function Room JFW 2013, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (7/11/2012).

Bagi konsultan Centre for Fashion Enterprise (CFE) di London ini, buku ini juga dapat menjadi panduan bagi desainer Indonesia untuk lebih memahami pasar. Ia juga berencana memasukkan studi kasus dari pengalaman desainer Indonesia, karena banyak mendapatkan cerita dari desainer Indonesia selama menjadi konsultan dalam program JFW Fashion Forward di Jakarta.

"Versi berikutnya dari buku ini akan dilengkapi kasus di Indonesia. Sehingga panduan dan inspirasi yang diberikan akan lebih meresap karena lebih dekat bagi desainer Indonesia," jelas pengajar tamu di London College of Fashion ini.

Menurut Toby, studi kasus yang ditampilkan dalam buku memiliki keunikan dan memberikan ragam pesan dan pelajaran berbeda.

"Setiap kasus punya cerita, masing-masing menarik, ada yang busana anak-anak, busana pria muda, ada desainer yang drop out dari SMA dan kini menjadi desainer top di Denmark. Banyak cerita yang menunjukkan ada banyak cara menjadi sukses di bisnis fashion," jelasnya.

Cerita fenomenal dari pasar mode yang sedang berkembang juga terpapar dalam studi kasus. Dengan cerita ini Toby berharap pembaca, terutama pebisnis mode, mendapatkan inspirasi dan pesan bahwa orang melakukan banyak cara berbeda untuk sukses mengembangkan label fashion. Jadi, jangan terfokus pada satu cara saja.

"Harus memetakan apa yang terbaik dan bisa dilakukan. Bukan hanya tentang brand, tapi mencari cara apa yang terbaik untuk produk dan penggunanya," jelas Toby.

Tak hanya cerita yang inspiratif, buku ini juga berisi pembahasan praktis yang mudah dipraktikkan tentang:
* Cara menjadi pengusaha industri fashion.
* Cara melakukan riset pasar.
* Syarat legal mendirikan dan menjalankan bisnis fashion.
* Cara mendapatkan modal.
* Cara memilih nama merek dan logo.
* Cara menjual dan mendistribusikan koleksi, termasuk memanfaatkan e-commerce.
* Cara mengorganisir pemasaran dan public relations.

Buku seharga Rp 180.000 ini bisa didapatkan di booth Fashion Book Corner JFW 2013 di lantai satu Plaza Senayan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com