Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Atasan Jadi Teman Facebook Bisa Bikin Stres

Kompas.com - 27/11/2012, 13:30 WIB

KAREN BLEIER / AFP Facebook


KOMPAS.com - Memiliki teman dalam jumlah besar di Facebook berpotensi membuat pengguna lebih mudah stres. Kekhawatiran berlebih bisa muncul jika pengguna menjalin relasi di Facebook dengan keluarga dan rekan kerja, termasuk atasan.

Berdasarkan studi yang dilakukan Universitas Edinburgh terhadap 300 pengguna Facebook yang rata-rata berusia 21 tahun, ditemukan bahwa pengguna khawatir jika memiliki teman yang terlalu banyak di Facebook. Karena, tidak semua konten yang dibagi ke Facebook dapat diterima semua pihak.

Status berisi cacian, sumpah serapah, atau foto pengguna sedang merokok dan meminum alkohol, mungkin bisa diterima oleh teman yang sebaya. Tapi, bisa jadi hal ini tak bisa diterima oleh keluarga atau atasan mereka.

"Facebook digunakan seperti sebuah pesta besar untuk teman-teman, di mana Anda dapat berdansa, minum, dan menggoda," kata Ben Marder, penulis laporan penelitian dari Universitas Edinburgh, Senin (26/11/2012).

"Tapi, dengan adanya Ayah-Ibu atau bos di sana, pesta menjadi suatu peristiwa yang membuat cemas, penuh ranjau darat sosial yang potensial. Jika Anda memiliki pasangan, orang tua, keluarga, dan rekan kerja, Anda akan semakin stres karena mereka semua memiliki harapan yang berbeda."

Marder mengatakan, beberapa pengguna sampai menghapus foto di Facebook, bahkan mengatur perilaku nyata mereka, seperti menghindari merokok atau minum alkohol di depan kamera. Intinya, pengguna Facebook sangat mengontrol citranya di situs web jejaring sosial itu, karena Facebook diyakini sebagai media di mana semua orang dapat melihat perilaku seseorang.

Pengguna Facebook menambah hubungan pertemanan  dari beberapa lingkaran sosial yang berbeda. 97% pengguna Facebook berteman dengan temannya di dunia nyata, 81% berteman dengan keluarga, 80% dengan saudara, 69% dengan teman dari teman lainnya, dan 65% dengan rekan kerja.

Facebook memiliki pengaturan teknis yang memungkinkan seseorang mengatur publikasi konten agar bisa dilihat oleh diri sendiri, teman tertentu, atau publik secara luas. Namun, hanya sepertiga pengguna yang memanfaatkan fitur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com