Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Murah Meriah di Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 27/11/2012, 14:36 WIB

Siapa yang tak kenal dengan Pasar Tanah Abang? Pasar yang namanya sudah tersohor ini merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta. Yang lebih menarik lagi adalah fakta bahwa Pasar Tanah Abang telah berusia lebih dari 200 tahun. Bagaimana sejarah berdirinya pasar yang bersejarah ini?

Pada tahun 1735, Yustinus Vinck mendirikan sebuah pasar perdagangan atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini.  Awalnya, Pasar Tanah Abang dikenal dengan nama Pasar Sabtu, namun orang-orang Belanda memanggilnya De Nabang, karena konon ada banyak pohon Nabang atau sejenis pohon Palem tertanam di sekitar kawasan tersebut. Kemudian nama tersebut diubah sedikit oleh masyarakat Batavia menjadi Tenabang.

Saat itu, Pasar Sabtu digunakan untuk berjualan tekstil serta barang kelontong dan hanya beroperasi setiap hari Sabtu. Bersama dengan Pasar Senen yang didirikan lebih dulu pada tahun 1733, Pasar Sabtu menjadi salah satu pusat perdagangan terkemuka di ibu kota. Setelah pernah beberapa kali dirubuhkan dan dibangun kembali, kini Pasar Sabtu telah berkembang menjadi Pasar Tanah Abang dengan lebih dari 4.000 kios dan 3.000 pedagang.

Pasar Tanah Abang terbagi menjadi 3 wilayah, yaitu Tanah Abang Metro, Tanah Abang Lama dan Tanah Abang AURI. Tanah Abang Lama terdiri dari beberapa blok, antara lain blok A, B dan F. Sementara Tanah Abang AURI memiliki blok yang lebih banyak, yaitu A, B, C, D, E, F, AA, BB dan CC.

Di sini Anda akan menemukan beragam pilihan kain dan kebutuhan berbusana. Mulai dari baju batik, pakaian muslim, kerudung, spring bed, pakaian anak-anak, hingga aksesoris. Akan lebih menguntungkan bila Anda membeli secara grosir sejumlah 3 buah, karena bila membeli secara eceran atau satuan, harganya akan lebih mahal.

Oleh karena itu, ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk berbelanja bersama di Pasar Tanah Abang. Enjoy Jakarta! (adv) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com