Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2012, 19:43 WIB

KOMPAS.com - Sebagai wanita, tentu Anda mendambakan pria yang menyayangi Anda, penuh perhatian dan sangat pengertian. Pria yang mampu memberikan respon pada Anda dengan tepat. Keinginan ini terdengar tidak realistis yah, mana ada orang yang mampu membaca pikiran.

Ternyata keinginan yang diklaim umum tak realistis ini, bukan tercipta sebatas khayalan akan dunia ideal atau sosok sempurna seorang pangeran. Baru-baru ini terungkap dalam sebuah studi, ternyata ada hubungannya antara sikap seseorang terhadap pasangannya dengan sikap mereka terhadap anak-anaknya kelak. Intinya seorang pasangan yang penyayang, penuh perhatian dan pengertian akan menjadi ayah yang ideal. Ayah yang mampu memenuhi kebutuhan kasih sayang pada anak-anaknya. Bukankah ini yang dicari dari sosok calon ayah dari anak-anak Anda?

Peneliti menemukan bahwa kemampuan untuk menyayangi dan memperlakukan pasangan dengan baik, adalah kemampuan yang sama akan digunakan untuk merawat anak-anak. Penelitian ini berusaha mengkaji bagaimana pola asuh terbentuk dalam sebuah keluarga.

"Penelitian mencoba melihat bagaimana satu hubungan memengaruhi hubungan lain," kata Abigail Millings dari University of Bristol. Penelitian ini juga diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin.

Millings yang juga merupakan penulis utama karya penelitian ini menjelaskan, "Kami ingin melihat pengaruh hubungan romantis antara orang tua mungkin terkait dengan tipe orang tua dan gaya pengasuhan."

Studi yang dilakukan di University of East Anglia ini melibatkan 125 pasangan dengan anak-anak berusia 7 sampai 8 tahun. "Pekerjaan kami melihat hubungan romantis dan gaya pengasuhan pada saat yang sama," kata Millings. Peneliti melihat beberapa faktor: kemesraan atau kedekatan pasangan satu sama lain, gaya pengasuhan yang mereka gunakan dengan anak-anak mereka dan pengasuhan responsif.

Pengasuhan responsif menurut Millings adalah kemampuan untuk merespon kebutuhan orang lain. “Ini berarti memperhatikan ketika orang lain mengalami hari yang buruk, mengetahui bagaimana untuk menghibur mereka, dan bahkan apakah mereka ingin dihibur atau dibiarkan sendiri sesaat." Dengan kata lain sangat pengertian.

Dan, katanya, sifat responsif juga  juga tak sebatas ketika pasangan sedang dalam masalah atau sedih, juga mampu merespon dengan tepat untuk hal-hal baik dan kesuksesan serta kebahagiaan pasangan.

Studi juga menemukan bahwa sikap responsif ini, ternyata adalah keterampilan umum. Artinya berlaku untuk segala bentuk hubungan. “Jika Anda dapat melakukan pengasuhan responsif, Anda dapat melakukannya di seluruh hubungan yang berbeda," kata Millings.

Jadi menginginkan pria baik dan penyayang adalah hal yang sangat lumrah. Sebab cara dia memperlakukan Anda adalah cermin ia memperlakukan anak-anaknya kelak. Millings juga mengungkap satu fakta unik, bahwa cara kita memperlakukan pasangan kita tidak akan berpengaruh pada caranya mengasuh anak. Kesimpulannya, ini bekerja dua belah pihak. Cara Anda menjaga dan menyayanginya juga akan menjadi cara Anda mengasuh anak. Saat Anda dan dia berhubungan romantis adalah momen kalian berlatih menjadi orang tua kelak. Pasangan sehat yang harmonis akan menjadi orang tua yang baik. 

Kabar baiknya pengasuhan responsif merupakan skill yang dapat dilatih. "Berlatihlah menjadi sensitif dan responsif - misalnya, dengan benar-benar mendengarkan dan dengan benar-benar mencoba mengerti perspektif orang lain, Dengan ini akan membantu kita untuk meningkatkan keterampilan pengasuhan responsif yang berguna untuk mengasuh anak-anak kita nantinya," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com