Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2013, 11:27 WIB

Kompas.com – Apabila Anda mendengar kata "testosteron", hal pertama yang mungkin Anda pikirkan adalah gairah pria. Memang tak bisa dipungkiri kalau hormon testosteron adalah penyebab mengapa pria begitu terobsesi pada seks.

Tetapi sebuah penelitian baru dari University of Bonn, Jerman, menunjukkan bahwa hormon testosteron yang selama ini sering disalahpahami hanya berhubungan dengan gairah pria, ternyata juga dapat mempengaruhi perilaku sosial dan kejujuran.

Para peneliti memberikan gel testosteron pada 46 pria dan plasebo pada 45 pria. Keesokan harinya, seluruh pria tadi kembali diundang untuk diuji kejujurannya. Mereka diminta untuk melempar dadu di tempat tertutup dan akan mendapatkan uang sesuai dengan jumlah angka dadu yang muncul. Setelah dilakukan uji ini, para peneliti melaporkan bahwa pria yang sebelumnya diberi gel testosteron bersikap lebih jujur.

Mengapa bisa demikian? Tingginya kadar testosteron meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan citra diri Anda, sehingga berlaku curang dapat mengancam kedua hal tadi. Hanya karena sejumlah uang berdasarkan lemparan dadu, para pria tidak mau mengambil resiko itu. Demikian hasil analisa dari para peneliti.

Bukan hanya membuat Anda berlaku lebih jujur, tingkat kadar testosteron menentukan Anda bersikap, berikut beberapa hal yang mungkin sebelumnya Anda tidak menyangkanya:

- Memenangkan hati wanita.

Para peneliti dari Wayne State University membandingkan dua kelompok pria yang bersaing untuk memenangkan perhatian dari seorang wanita. Ternyata pria dengan kadar testosteron yang rendah sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian si wanita. Hal ini mungkin disebabkan pria dengan kadar testosteron tinggi bersikap yang lebih tegas, menguasai pembicaraan, dan lebih dapat mengerti wanita lebih baik.

- Menghindari kematian sebelum waktunya.

Testosteron ternyata juga sudah dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan obesitas. Terlebih lagi, beberapa studi telah menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah memiliki risiko lebih besar menderita penyakit jantung.

- Menentukan keinginan berhubungan seks.

Kadar testosteron dalam tubuh pria ternyata juga mengalami siklus seperti menstruasi pada wanita. Menurut sebuah studi dalam jurnal Hormones and Behavior, siklus ini terjadi selama 28 hari. Saat mencapai puncak pria pun semakin ingin berhubungan seks. Kadar testosteron pria juga dilaporkan tinggi saat akhir pekan.

- Menjadi lebih optimis.

Pria yang mengalami lonjakan testosteron seperti habis berhubungan seks ataupun menonton video erotis, melaporkan memiliki energi yang lebih besar dan rasa optimis yang lebih tinggi.

- Menyebabkan krisis keuangan.

Sebuah studi mempelajari 98 pria untuk membandingkan tingkat kadar testosteron mereka dengan kesediaan dalam mengambil risiko keuangan melalui simulasi komputer. Hasilnya, pria dengan testosteron tinggi lebih bersedia untuk berinvestasi lebih banyak daripada pria dengan testosteron rendah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com