Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2013, 18:51 WIB

T:
Ibu Ainy, saya adalah anak perempuan satu-satunya dari dua bersaudara. Saya sedang melanjutkan studi S2 di Yogyakarta. Ada suatu tawaran menarik yang diberikan kepada saya. Namun, saya mengalami kebingungan karena ibu saya tidak mengizinkan saya untuk mengambil tawaran tersebut karena rasa kekhawatiran yang mendalam. Padahal tawaran tersbut merupakan salah satu jalan menggapai cita-cita saya. Saya bingung harus tetap mengambil tawaran itu atau patuh terhadap ibu saya, mengingat tawaran tersebut merupakan salah satu cara agar diri saya bisa berkembang. Terima kasih. (Dian AY, 24)

J:
Mbak Dian yang luar biasa,
Saya turut prihatin atas apa yang Mbak Dian alami saat ini. Dan saya juga kagum atas keinginan kuat Anda dalam mewujudkan impian yang layak Anda dapatkan.

Tahukah Anda, setiap niat mulia pasti ada jalan? Saya melihat di dalam diri Anda terdapat kemauan yang luar biasa. Sebuah kemauan untuk menggapai cita-cita sekaligus membuat bahagia dan bangga kedua orangtua tercinta. Hanya saja, saat ini apa yang Mbak inginkan nampaknya belum mendapat persetujuan dari ibu tercinta.

Sebenarnya, apa yang ada di dalam benak pikiran Anda maupun ibu Anda tercinta, sama-sama benar. Artinya, ibu melarang Anda mengambil penawaran tersebut karena rasa cinta beliau kepada Anda yang begitu dalam. Rasa kuatir itu timbul karena beliau baru menerima informasi dari satu sisi, yang sayangnya informasi tersebut bisa jadi tidak benar. Sayangnya ibu Anda mempercayainya. Itulah sebabnya beliau merasa kuatir.

Sementara itu, Anda telah melihat penawaran itu sebagai peluang Anda untuk menggapai cita-cita. Ini karena Anda telah mendapat banyak informasi yang mendukung sekaligus meyakinkan Anda bahwa inilah salah satu jalan untuk menggapai impian Anda, bukan?

Jadi apa yang sebenarnya terjadi antara Anda dengan ibu tercinta? Perbedaan persepsi, itulah jawabannya. Karena perbedaan persepsi inilah, masing-masing pihak merasa paling benar. Kalau sudah begini, apa yang harus Anda lakukan?

Berikut tiga langkah sederhana yang perlu Anda lakukan sekarang juga. Pertama, berbicara dari hati ke hati tanpa emosi dengan ibu Anda tercinta. Tanyakan kepada beliau, sebenarnya apa yang membuat beliau begitu kuatir. Biarkanlah beliau bercerita panjang lebar. Katakan kepada beliau, betapa Anda mencintai beliau dan merasa beliau juga sangat mencintai Anda.

Setelah itu, ceritakan kepada ibu Anda peluang apa sajakah yang akan Anda dapatkan dari penawaran tersebut. Katakan kepada beliau, betapa Anda menginginkannya. Dan betapa Anda ingin mendapatkan kepercayaan beliau untuk mengambil kesempatan itu. Katakan pada beliau bahwa Anda berjanji untuk menjadi anak yang bisa menjaga diri sekaligus membahagiakan orang tua.

Kedua, bicaralah dengan ayah Anda tercinta. Ceritakan kondisi Anda, tentang kekuatiran ibu tercinta, peluang Anda untuk mengambil penawaran tersebut, serta keinginan Anda yang luar biasa untuk mengambil peluang itu. Ungkapkan kepada beliau, betapa Anda membutuhkan kepercayaan ayah dan ibu Anda untuk mengambil peluang itu.

Bila perlu, ajaklah ayah dan ibu Anda untuk sejenak berhenti di depan kantor atau perusahaan yang menawarkan peluang kepada Anda. Biarlah beliau melihat sendiri tentang suasana kantor atau perusahaan tersebut. Ini sangatlah penting untuk mengatasi kekuatiran ibu Anda.

Ketiga, berdoalah. Berdoalah dengan sepenuh hati agar ibu Anda merestui keinginan Anda. Dan bila perlu, mintalah waktu kepada yang memberi penawaran kepada Anda. Juga waktu untuk meyakinkan ibu Anda, bahwa kekuatiran itu tidaklah berarti sekaligus merugikan Anda untuk mendapatkan peluang tersebut.

Selamat meyakinkan hati ibu tercinta, ya. Apa pun yang terjadi, Anda sudah melakukan yang terbaik. Doa saya selalu menyertai Anda. Selamat melangkah, menjadi seorang Dian yang luar biasa dan membanggakan orang tua!

Ainy Fauziyah, CPC
Leadership Motivator & Coach
Penulis buku best seller "Dahsyatnya Kemauan"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com