Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2013, 10:57 WIB

Kebaya encim tak lagi hanya cocok untuk kaum ibu yang sudah tua, tetapi bisa dikenakan semua kalangan dan tidak mengenal waktu. ”Saya buat busana model kebaya encim dari kain katun sehingga pantas dipakai sehari-hari dan mulai banyak peminatnya, baik mahasiswi maupun karyawati,” katanya.

Padahal, kata Henny, corak kebaya encim yang ditampilkan biasanya sudah berumur di atas 50 tahun, bahkan ada replika batik encim usia 100 tahun. Kalau ditampilkan yang asli jelas tidak mungkin karena kondisinya sudah sobek di sana-sini sehingga perlu duplikasi.

Dia pun tidak berhenti pada bordir, empat tahun terakhir ini, istri dari Hasyim Rosyidi (54) ini membagikan keterampilannya membuat kain ikat celup kepada masyarakat di seluruh Surabaya dan 16 kota di Jawa Timur.

Terkadang, para perajin yang didukung badan usaha milik negara (BUMN), instansi pemerintah, perusahaan swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), ataupun perkumpulan dari sejumlah daerah datang mempelajari beragam teknik ikat celup.

Di tengah kesibukannya menggarap pesanan dari sejumlah penjuru kota dan negara, Henny masih harus berbagi ilmu soal bordir dan teknis pewarnaan pada kain ke beberapa kota di Indonesia. Dia juga tetap membagi waktu untuk menulis buku.

(Agnes Swetta Pandia/Nina Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com