Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2013, 11:10 WIB

T:
Saya memiliki penghasilan rutin kurang lebih Rp 3,5-4 juta per bulan, dan sedang melanjutkan studi magister di semester 1 dengan biaya sendiri. Hal itu menguras biaya yang besar. Dalam waktu dekat saya berencana untuk menikah. Namun saya sekarang tertarik nyemplung ke instrumen investasi syariah untuk masa depan saya. Menurut mbak Prita, investasi syariah apa yang tepat ya? Apa reksadana pilihan yang bagus? Terima kasih mbak Prita. (Zul, 24)

J:
Mas Zul yang baik, dengan penghasilan sebesar Rp 4 juta per bulan, saya minta Anda untuk berani menyisihkan setidaknya Rp 200.000 (5 persen dari gaji) untuk berinvestasi. Namun, sebelum itu, pastikan Anda tidak punya utang kartu kredit atau pun utang kredit tanpa agunan ya….

Investasi yang berbasis prinsip syariah itu pada dasarnya harus memenuhi beberapa kriteria: yaitu halal barangnya, halal cara perolehannya, dan juga halal cara penggunaannya. Selain itu, harus juga memenuhi beberapa kriteria lain yaitu tidak boleh mengandung unsur Riba, Gharar, dan Maysir. Apa itu? Coba lihat penjelasan berikut.

1. Riba: memperoleh tambahan dari tukar-menukar barang ribawi dan juga memperoleh tambahan dari pengembalian pinjaman.
2. Gharar: memberikan informasi (tidak lengkap) yang dapat menyesatkan. Ini contohnya seperti membeli ikan hias dalam akuarium, di mana ukuran ikan yang sesungguhnya bisa jadi berbeda karena ada efek air dan kaca.
3. Maysir: mengambil resiko yang berlebihan. Ini contohnya seperti membeli kucing dalam karung. Anda harus membayar untuk sesuatu yang tidak jelas.

Saat ini, sudah banyak tersedia investasi yang mengikuti prinsip dan kaidah syariah. Beberapa di antaranya adalah sukuk ritel, deposito iB, dan juga reksadana syariah. Untuk investor pemula yang ingin berinvestasi untuk jangka menengah (minimal 5 tahun), saya sarankan membeli reksadana campuran syariah. Dan apabila berinvestasi untuk jangka panjang (minimal 8 tahun), maka saya sangat sarankan untuk berinvestasi di reksadana saham syariah.

Sebagai ilustrasi, sepanjang tahun 2012, Indeks Harga Saham Gabungan mencatat hasil 12,94 persen selama setahun. Untuk periode yang sama, beberapa reksadana saham syariah berhasil memberikan return hingga 20 persen. Jadi, untuk investor pemula, menitipkan investasi Anda pada seorang ahli adalah hal yang bijaksana.

Berikut adalah tips singkat berinvestasi di reksadana syariah:
1. Tentukan tujuan berinvestasi
2. Hitung kebutuhan investasi reksadana
3. Pilih produk reksadana sesuai dengan rencana investasi
4. Beli reksadana melalui Agen Penjual atau langsung ke MI
5. Monitor investasi reksadana secara berkala.

Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie (Twitter @PritaGhozie)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com