Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2013, 13:45 WIB

KOMPAS.com — Tanaman tomat yang ditanam dengan cara organik ternyata mengandung vitamin C lebih tinggi dibandingkan varietas lain yang ditanam secara konvensional.

Dalam penelitian di Brasil disebutkan, tomat organik memang lebih kecil, tetapi kadar vitamin C-nya dan phenol-nya lebih tinggi. Phenol adalah zat yang bertindak sebagai antioksidan.

Hasil penelitian tersebut kontradiktif dengan studi yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicines yang menyebutkan tidak ada perbedaan kadar vitamin antara makanan organik dan makanan konvensional. Kesimpulan itu berdasarkan studi yang menganalisis 200 penelitian.

Namun, pada tahun 2011 sebuah penelitian menyimpulkan bahwa tanaman organik memang memiliki kadar vitamin C dan phenol yang tinggi, tetapi kadar proteinnya lebih rendah.

Tim peneliti juga belum menemukan bukti bahwa perbedaan nutrisi dalam produk organik dan non-organik bisa diterjemahkan sebagai manfaat kesehatan lebih tinggi.

Para konsumen sendiri memilih produk organik karena berbagai alasan, tidak cuma kandungan nutrisi. Alasan kadar pestisida lebih rendah serta ramah lingkungan banyak menjadi pertimbangan.

Tim peneliti dari Brasil menyebutkan, tanaman organik mengandung kadar nutrisi lebih tinggi karena tanaman itu ditumbuhkan dalam kondisi "penuh tekanan". Tanaman merespons tekanan tersebut untuk meningkatkan produksi kandungannya, termasuk phenol.

Salah satu contoh "sumber stres" tanaman organik adalah penggunaan pupuk. Tanaman organik harus ditumbuhkan menggunakan pupuk organik sehingga pengeluaran nitrogen lebih lambat dibanding pupuk kimia. Padahal, tanaman membutuhkan nitrogen sehingga tanaman menjadi stres.

Harry Klee, profesor di bidang ilmu hortikultura, mengatakan, tanaman tomat dalam penelitian itu mungkin mengandung nutrisi lebih tinggi karena ukurannya kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com