Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2013, 10:31 WIB

Kompas.com - Bertambah satu lagi alasan untuk menjauhi rokok. Riset terbaru menyebutkan kebiasaan menghisap tembakau akan meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika merokok mulai dilakukan di usia muda.

Selama bertahun-tahun para ahli terus mempertanyakan apakah rokok berkaitan langsung dengan risiko kanker payudara atau apakah kaitan itu karena para perokok kebanyakan juga meminum alkohol. Kebiasaan minum alkohol lebih dulu diketahui memicu kanker payudara.

Hasil penelitian sendiri memberikan hasil yang berbeda. Pada tahun 2004, penelitian para dokter bedah di AS menyimpulkan tidak ada hubungan sebab akibat antara merokok dan kanker payudara.

Tetapi dalam studi terbaru yang menganalisa lebih dari 73.000 wanita, ditemukan kaitan kuat antara merokok dan kanker payudara.

"Kaitannya bukan hanya antara alkohol dan kanker payudara, tetapi fakta bahwa merokok juga," kata Mia Gaudet, direktur epidemiologi genetik dari American Cancer Society.

Waktu dimulainya kebiasaan merokok juga berpengaruh pada berat ringannya risiko yang dihadapi. "Wanita yang mulai merokok sebelum melahirkan anak pertama beresiko tinggi," kata Gaudet.

Penelitian tersebut dibuat dengan menganalisa data dari wanita yang mengikuti studi kanker jangka panjang. Selama 14 tahun kesehatan para wanita tersebut dipantau.

Insiden kanker payudara invasif 24 persen lebih tinggi pada mereka yang masih merokok, dan 13 persen lebih tinggi pada wanita yang pernah merokok, dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.

Sementara itu wanita yang mulai merokok sebelum menstruasi pertama risikonya sekitar 61 persen dibanding yang tidak pernah merokok. Sedangkan yang mulai terbiasa merokok sekitar 11 tahun atau lebih sebelum melahirkan risikonya sekitar 45 persen.

Gaudet meyakini ada kaitan dari kombinasi antara merokok dan minum alkohol serta pengaruhnya pada kanker payudara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com