Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/03/2013, 13:00 WIB
EditorDini

KOMPAS.com - Dulu perempuan masih sangat terikat dengan aturan tradisional, yaitu untuk lebih banyak mengurus keluarga di rumah dan mengurangi aktivitas di luar. Namun, seiring bergesernya aturan tersebut, perempuan makin punya kesempatan untuk mengembangkan kemampuan di luar rumah.

"Hanya, kodrat sebagai ibu rumah tangga masih tetap harus dijalankan. Sehingga, takaran perempuan sukses adalah perempuan yang bisa menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga," ungkap Neneng Goenadi, Executive Director dan Country Lead Accenture Indonesia, saat pemaparan survei Accenture: "Defining Success. Your Way" di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013) lalu.

Berhasilkah perempuan Indonesia menyeimbangkan kedua hal ini? Menurut penelitian yang dilakukan oleh konsultan manajemen internasional, Accenture, ternyata lebih dari dua per tiga perempuan (70 persen) pekerja profesional berhasil menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi.

Di lain pihak, sebanyak 50 persen responden melaporkan bahwa mereka belum memiliki work-life balance dalam waktu bersamaan. Bahkan, survei ini juga mengungkapkan, lebih dari setengah responden (52 persen)a lebih memilih untuk menolak tawaran bekerja di luar rumah karena khawatir pekerjaan akan memberi dampak buruk bagi kehidupan keluarga.

Namun, tidak semua perempuan setuju akan hal ini. Sebanyak 70 persen dari total responden mengakui sudah mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Khusus di Indonesia, 86 persen perempuan sudah memiliki work-life balance. Persentase ini bahkan menduduki peringkat kedua dari seluruh negara peserta yang memiliki work-life balance. Posisi pertama ditempati oleh Saudi Arabia (90 persen), Indonesia (86 persen), India (80 persen), Afrika Selatan (80 persen), dan China (79 persen).

"Kemampuan perempuan Indonesia menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga disebabkan adanya berbagai supporting system, misalnya teknologi yang memadai, fleksibilitas jam kerja, juga lingkungan kerja serta keluarga yang mendukung seutuhnya peran ganda ini," pungkas Neneng.

Survei secara online ini dilakukan terhadap 4.100 eksekutif dari organisasi menengah sampai besar dari 33 negara di dunia. Masing-masing negara yang berpartisipasi dalam survei ini memberikan 100 responden, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jabatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke