Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2013, 14:03 WIB

KOMPAS.com - Meski sudah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat dan pentingnya sarapan, namun masih banyak orang Indonesia yang belum mau melakukannya setiap hari. Padahal sarapan berfungsi sebagai tambahan energi agar mampu beraktivitas sepanjang hari, juga menstabilkan kadar gula darah agar terhindar dari penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Selain itu, sarapan juga membantu Anda merasa lebih kenyang sepanjang hari, sehingga mencegah Anda makan berlebihan saat makan siang.

"Pemahaman bahwa sarapan bisa membantu menjaga susana hati, serta membantu menjaga kebugaran tubuh, memang harus terus disuarakan supaya makin banyak orang yang peduli untuk membudayakan sarapan. Karena nanti, hasil positifnya kita sendiri kok yang menikmatinya," ungkap Michael Hartono, Director of Marketing and Communication McDonald's Indonesia kepada Kompas Female, saat National Breakfast Day di McDonald's Sarinah, Jakarta, Senin (18/3/2013) lalu.

Michael mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa orang Indonesia enggan menikmati makan pagi. Selain karena kesadaran mengenai manfaatnya yang masih kurang, ini dia alasan lainnya:

1. Tidak ada waktu
Kebanyakan orang Indonesia susah bangun pagi. Akibatnya, semua kegiatan pagi hari harus dilakukan terburu-buru, mulai menyiapkan baju untuk pergi bekerja, berdandan, memilih sepatu, hingga menyiapkan kendaraan. "Belum lagi ditambah dengan kondisi jalanan Jakarta yang macet di pagi hari. Ini membuat orang jadi lebih terburu-buru berangkat kerja dan memilih melewatkan sarapan," tambahnya.

Michael menambahkan, sebenarnya sarapan tidak menghabiskan waktu yang lama asalkan Anda tahu triknya. Sesuaikan jenis sarapan Anda dengan tingkat aktivitas dan waktu bangun tidur. Jika ternyata kesiangan dan terburu-buru pergi, Anda bisa memilih untuk sarapan dengan sereal, roti dan susu, atau buah. Sedangkan jika masih punya waktu senggang di pagi hari, boleh saja menyiapkan sarapan yang lebih mengenyangkan seperti nasi uduk, nasi pecel komplet, atau bubur manado.

2. Ribet
"Selain tidak punya waktu, banyak orang yang malas untuk menyiapkan sarapannya sendiri karena repot. Kalau ada yang menyiapkan ya sarapan, kalau tidak ada yang menyiapkan ya tidak sarapan," katanya. Alasan seperti ini memang tidak bisa benarkan. Tidak repot kok menyiapkan sarapan sendiri, karena bisa saja Anda menyiapkannya di malam hari. Misalnya, Anda sudah membuat adonan pancake di malam hari dan tinggal memanggangnya pada pagi hari.

Jika tak sempat atau tak mau repot masak sendiri, lihat saja sekeliling komplek rumah atau sepanjang perjalanan ke kantor, Anda pasti akan mudah menemukan penjual sarapan, seperti tukang roti keliling, penjual nasi uduk, atau warung nasi. Ini bisa jadi alternatif sarapan jika tak mau repot memasak sendiri. "Yang paling penting adalah membangkitkan kesadaran diri dan niat untuk menjadikan sarapan sebagai ritual positif sebelum beraktivitas," sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com