Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Turun Berat Badan 4 Kg Seminggu "Sambil Tidur", Berminat?

Kompas.com - Diperbarui 29/08/2022, 07:59 WIB
Felicitas Harmandini

Editor

 

Tidak membuang otot

Kunci keberhasilan diet ini adalah karena program dirancang secara khusus untuk melindungi otot-otot agar tidak terbuang sia-sia saat mengurangi porsi makan.

Faktanya, kita akan kehilangan otot seiring bertambahnya usia -sekitar 1 persen setiap tahun sejak usia 30-. Lalu, berdiet akan memperparah kondisi tersebut.

Ketika tubuh mendeteksi pengurangan asupan makanan dalam jumlah besar, tubuh akan segera bergantung pada otot untuk mendapatkan pasokan energi.

Tubuh  mungkin menjadi lebih kurus, tapi juga lebih lemah dan menggelambir.

Baca juga: Trik Penurunan Berat Badan yang Sering Diabaikan

Kemudian ketika kita menghentikan diet, berat badan akan kembali naik - ini terjadi pada 95 persen pelaku diet- yang mendapatkan bobot dalam bentuk lemak, bukan otot.

Jumlah otot kering pada tubuh juga merupakan salah satu kunci yang memengaruhi tingkat metabolisme - yakni seberapa cepat kita membakar kalori.

Makin banyak otot kering yang kita miliki, semakin baik tubuh dalam membakar energi. Sebaliknya, semakin sedikit otot kering, semakin lambat metabolisme tubuh. 

"Penggantian nutrisi yang kurang baik dari banyak diet bisa memicu tubuh untuk menggerus otot untuk energi," kata Dr Apovian kala itu.

"Kita kehilangan berat badan, tapi otot-otot melemah dan tingkat metabolisme melambat."

Proses ini disebut "sindrom penyusutan otot" dan itulah alasan utama mengapa banyak diet yang gagal.

Baca juga: Simak, Tips Penurunan Berat Badan bagi Pria

Nah, Overnight Diet ini diyakini bekerja dengan metode yang berbeda karena sudah didesain untuk mempertahankan otot-otot sambil memberantas bagian yang menggelambir.

Dengan cara tersebut, pasien biasanya turun empat kilogram dalam minggu pertama -dan setiap minggu setelahnya- tanpa harus merasa kelaparan atau ngidam makanan tertentu.

Bagaimana? Berminat mencobanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com