Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2013, 12:03 WIB

Kompas.com - Komputer tablet seperti iPad kini telah menjadi salah satu "mainan" yang digemari anak. Meski cukup banyak aplikasi permainan edukatif di dalamnya, namun bagaimana sebenarnya pengaruh iPad dan gadget serupa lainnya terhadap tumbuh kembang anak?

Komputer tablet belum banyak dipakai tiga tahun lalu, sehingga belum ada data yang kuat mengenai efek gadget tersebut terhadap perkembangan anak.

Tim peneliti dari Barnard College, Center for Toddler Development, melakukan penelitian terhadap beberapa balita. Mereka ditempatkan dalam ruangan yang memiliki kaca sehingga perilaku mereka bisa dimonitor. Yang menjadi fokus penelitian adalah reaksi balita tersebut terhadap mainan tradisional dan iPad, serta apa reaksi mereka ketika iPad diambil.

Tim peneliti menguji kemampuan distraksi anak dengan memanggil nama mereka satu persatu saat anak-anak itu sedang asyik bermain iPad. Ternyata kebanyakan anak terlalu asyik dengan "mainannya" sampai tidak merespon pada panggilan tim peneliti.

Salah satu balita yang memberi respon saat namanya dipanggil adalah anak yang bisa ngobrol dan bercerita dengan tim peneliti.

Para peneliti mencatat, ketika iPad diambil, para balita tersebut berubah menjadi lebih verbal, mau bersosialisasi dengan temannya, dan lebih kreatif.

Tovah Klein, pakar bidang perkembangan anak, mengatakan bahwa anak-anak menjadi lebih aktif ketika mereka sedang tidak bermain iPad. "Kosa kata mereka bertambah dan mereka mau berbicara satu sama lain," katanya.

Seperti halnya otot, imajinasi anak juga perlu dilatih sehingga kreativitas mereka berkembang. Anak-anak perlu didorong untuk lebih banyak bermain di dunia nyata.

Klein menambahkan, jika orangtua terbiasa menggunakan iPad, smartphone, atau gadget lainnya untuk menenangkan anak, maka anak menjadi tidak bisa belajar bagaimana menenangkan diri sendiri secara alamiah. Dengan kata lain, anak jadi tak bisa belajar mengendalikan dirinya dari tantrum.

Penelitian sendiri menunjukkan menonton, baik TV atau komputer tablet, tidak banyak berpengaruh pada penglihatan anak. Tetapi pengaruh terbesarnya lebih pada perilaku. Karena itu para ahli dari American Academy of Pediatrics menyarankan agar orangtua membatasi waktu menonton "pasif" bagi anaknya.

Tetapi komputer tablet tidak pasif, hampir seluruh aplikasinya bersifat interaktif. Malah sebuah riset Millennium Cohort Study, studi jangka panjang di Inggris yang mengikuti 19.000 anak yang lahir di tahun 2000 dan 2001, menunjukkan balita belajar banyak dari media interaktif.

Sesame Workshop, organisasi nonprofit yang menciptakan serial tv "Sesame Street", juga menciptakan aplikasi edukatif yang didesain secara interaktif. Aplikasi tersebut bukan hanya mengajarkan huruf dan angka, tapi juga interaksi sosial dengan karakter dalam Sesame Street.

"Kami mencoba membuat konten yang mendorong orangtua berinteraksi lebih banyak dengan buah hatinya sehingga proses belajar menjadi lebih luas," kata Rosemari Tuglio, dari Sesame Workshop.

Kendati masih ada pro-kontra mengenai penggunaan komputer tablet di usia balita, namun sebagai orangtua Anda bisa memberikan batasan sehingga seluruh perhatian anak tidak tersedot oleh gadget. Berperan aktiflah saat anak asyik dengan gadget-nya. Jangan biarkan anak "diasuh" oleh peralatan elektronik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com