KOMPAS.com - Membangun hubungan seksual yang harmonis bersama pasangan membutuhkan keinginan dan pengertian satu sama lain.
Jika kita mengerti apa yang diinginkan pasangan dalam aktivitas seks, maka klimaks yang kita harapkan pun dapat diraih.
Namun, tidak semua pasangan dapat mengerti apa yang diharapkan oleh pasangannya. Entah itu karena keduanya malu untuk mengungkapkan, atau memang tidak ada waktu untuk melakukannya.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sehat demi Tingkatkan Kualitas Kehidupan Seks
Oleh karenanya, kita sebaiknya mengungkapkan empat hal penting ini pada pasangan:
Banyak perempuan membutuhkan pemanasan dari sebuah obrolan untuk membuka sesi bercinta.
Bagi perempuan, saling mengungkapkan isi hati dan merasa dicintai sangat penting.
Obrolan yang terjadi akan membangkitkan gairah seksual masing-masing, sehingga pria dapat meraih apa yang ia harapkan.
Pria bisa memberitahukan sang istri betapa ia mencintainya, yang secara mental akan juga menumbuhkan gairah pada diri seorang perempuan.
Banyak pria merasa bahwa untuk menjadi pasangan yang baik, mereka harus mampu membawa pasangan meraih klimaks seksual.
Orgasme adalah puncak reaksi seksual yang diterima, baik oleh pria maupun wanita. Orgasme ditandai oleh dua hal.
Pertama, secara psikis dirasakan sebagai perasaan nikmat. Kedua, secara fisik ditandai dengan kontraksi seluruh otot tubuh.
Baca juga: Menurut Penelitian, 8 Elemen Ini Tunjukkan Kehidupan Seks yang Hebat
Tanda pertama tentu sulit kita ketahui karena hanya dirasakan oleh istri.
Untuk mengetahui ini, kita dapat tanyakan kepada istri apakah merasa “nikmat atau enak”. Tetapi kontraksi otot dapat kita rasakan.
Kontraksi otot dapat dirasakan berupa gerakan yang ritmik terutama di bagian kelamin, bokong, perit, tungkai, lengan, dan wajah.
Akibat kontraksi juga menimbulkan desahan bahkan teriakan. Namun kontraksi ini hanya berlangsung singkat, beberapa detik saja.
Nah, memang baik untuk merasakan saat-saat seperti itu, tapi tidak selamanya orgasme dalam hubungan seksual menjadi penting bagi perempuan.
Sebab, banyak perempuan juga merasakan tekanan dari pasangan untuk mencapai orgasme.
Intinya, terkadang orgasme bukanlah suatu keharusan bagi perempuan dalam hubungan bercinta.
Bagi perempuan, foreplay justru lebih penting.