Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 02/09/2022, 07:49 WIB
Felicitas Harmandini

Editor

Kompas TV


Rawat kecantikan tubuh, wajah itu penting. Ragam jenis perawatan pun dapat dipilih mulai dari lulur tubuh, body spa, massage tubuh tersedia. Tapi kali ini Klinik Kilat ingin jajal perawatan vagina lewat ritual Ken Dedes. Di rangkaian perawatannya lengkap, mulai dari foot ritual, luluran, steam tubuh, body massage hingga ratus. Nah ngomong-ngomong soal ratus, treatment ini dipercaya dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan organ intim wanita atau vagina. 

Tak hanya itu, manfaatnya banyak Juga untuk mengurangi keputihan di vagina, hingga mengurangi cairan lendir yang berlebih dan mencegah penumbuhan bakteri. Ratus yang digunakan adalah ratus kering. Yakni menggunakan akar-akaran rempah yang dibakar dengan bara api. Pelanggan biasanya akan duduk di bangku yang sudah ada lubang di bagian tengah. Lalu bara api ditaruh di bawah bangku, dan proses pengasapan organ intim dimulai. 

Ritual Ken Dedes diilhami dari Kerajaan Singosari pada abad ke 18. Treatment ini tidak disarankan untuk orang yang sedang hamil. Karena menggunakan bahan-bahan seperti mawar, melati dan cendana. Di mana bahan-bahan ini mengandung afrodisiak yang dapat meningkatkan gairah seksual.

Akibatnya, risiko terkena infeksi makin tinggi. Normalnya, area intim tidak hanya didiami bakteri jahat, tapi juga bakteri baik untuk melindungi dari infeksi dan virus.

Baca juga: Cara Merapatkan Vagina, Fakta atau Mitos?

Keseimbangan alami di area intim juga terganggu dengan adanya produk-produk seperti sabun, shower gel, dan parfum.

Produk berbahan petroleum jelly mestinya hanya diaplikasikan untuk bagian luar, dan sudah disampaikan pada sampul luar produk.

Tidak direkomendasikan sebagai pelumas atau penggunaan lain yang sampai ke dalam area vagina.

Dr Mary Marnach, spesialis obstetri dan ginekologi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengklaim, pelumas yang ada di pasaran pada dasarnya mengandung gliserin yang juga berpotensi menyebabkan infeksi jamur dan bacterial vaginosis.

Oleh karena itu, dia menganjurkan kalaupun menginginkan pelumas untuk berhubungan seksual, perempuan dianjurkan memakai yang berbahan tanpa glisering, seperti astroglide free, dan yang berbahan dasar silikon.

Pendapat serupa kemudian juga disampaikan Dr Sovra Whitcroft, spesialis obstetri dan ginekologi dari Surrey Park Clinic, Guildford.

Menurut dia, beberapa produk berbahan kimia dan parfum dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Lebih jauh, dia juga berisiko terkena infeksi jamur dan bakteri. 

Baca juga: Mengenal Infeksi Bakteri Vagina yang Berisiko Sebabkan Keguguran

Untuk lebih amannya, dokter menganjurkan agar perempuan tetap menjaga kesehatan area intim dengan membersihkannya secara rutin.

Wanita harus mengganti celana dalam setiap hari tanpa harus memakai deodoran atau bahan kimia untuk membuatnya wangi.

Kesimpulannya, pemakaian produk berbahan kimia untuk area intim ada baiknya mulai diwaspadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com