Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 April 2013, 15:10 WIB

KOMPAS.com - Gel testosteron biasanya diresepkan untuk para pria yang memiliki kadar hormon testosteron rendah. Namun sebuah studi baru menyatakan, penggunaan gel testosteron pada pria berusia lanjut tidak menunjukkan perbaikan pada kelenturan, daya tahan, serta kemampuan umum lainnya. Meskipun demikian, gel testosteron tetap memberi perubahan kecil pada rasio otot-lemak.

Testosteron dalam bentuk gel digunakan untuk memperbaiki fungsi seks pria yang sudah mulai menurun seiring bertambahnya usia. Pemakaian gel pada permukaan kulit dapat membantu menambah suplai testosteron pada aliran darah, setelah gel menyerap.

Studi terbaru melibatkan pria berusia minimal 60 tahun yang memiliki kadar testosteron rendah hingga normal. Para peneliti melaporkan, masih belum jelas pengaruh penggunaan gel testosteron jangka panjang pada pria berusia lanjut.

Ketua studi dr. Kerry Hildreth dari University of Colorado School of Medicine mengatakan, mungkin gel testosteron dapat memberikan manfaat pada sebagian pria, namun masih belum jelas manfaat dari gel tersebut pada pria yang sehat. Baik digunakan sendiri ataupun dengan kombinasi olahraga.

Gel testosteron, lanjut dia, sering digunakan pada pria yang sebenarnya tidak tepat untuk menggunakannya. Dan gel tersebut tidak memberi manfaat seperti yang telah diasumsikan.

Kadar testosteron akan menurun secara alami pada seorang pria seiring bertambahnya usia. Untuk mengetahui manfaatnya pada pria berusia lanjut, para peneliti menggunakan gel testosteron yang sudah disetujui pengawas makanan dan obat Amerika Serikat (FDA), Androgel.

Para peneliti melakukan percobaan pada 167 pria lanjut usia. Sebagian peserta diberi gel testosteron, sedangkan lainnya diberi plasebo. Peserta ada yang diminta melakukan latihan beban selama tiga kali seminggu, sementara yang lainnya tidak.

Setelah dilakukan percobaan, penggunaan gel testosteron dapat menurunkan massa lemak 900 mg dan menaikan massa otot 900 mg. Sementara mereka yang tidak melakukan olahraga mengalami perbaikan pada kekuatan tubuh bagian atas dengan penggunaan gel testosteron selama satu tahun dibanding dengan mereka yang menggunakan plasebo.

Sedangkan pada mereka yang berolahraga, penggunaan gel testosteron tidak memberikan manfaat apapun. Para peneliti mengatakan, olahraga teratur sudah memiliki manfaat sendiri untuk perbaikan komposisi tubuh.

Hildreth mengatakan, kaum Adam harus berhati-hati lagi dalam menggunakan gel testosteron. Karena penggunaannya bisa tidak memberikan manfaat yang signifikan pada kesehatan dan kemampuan fisik pria.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau