Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shierly Nangoy: Tak Ingin Terjebak Zona Nyaman - Bagian I

Kompas.com - 22/04/2013, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Memiliki posisi tinggi dan terpandang di sebuah perusahaan kecantikan rambut terkemuka, PT Makarizo Indonesia, ternyata tak membuat Shierly Nangoy lantas keenakan dan menetap di zona nyaman. Setelah 13 tahun bekerja di perusahaan tersebut dan menjadi seorang general manager, ia justru memutuskan untuk hengkang dari perusahaan.

"Senang rasanya bisa memberi kontribusi besar pada perusahaan, namun setiap orang membutuhkan tantangan baru untuk membuatnya lebih kreatif dan menjadi berkat untuk lebih banyak orang," ungkap Shierly saat ditemui Kompas Female di kantornya di bilangan Cempaka Mas, Jakarta, beberapa waktu lalu. Baginya, zona nyaman adalah posisi yang sangat berbahaya dan mengancam kreativitas seseorang.

Tahun 2007, ia pun memutuskan untuk rehat dari dunia kecantikan dan memulai bisnis di bidang pertanian. Ia mulai mengolah lahan di kawasan Gunung Putri, Bogor, dan menanaminya dengan pohon jati, cabai, buah naga, dan lain-lain. Peralihan bisnis ini tak ayal membuatnya harus belajar lagi dari bawah. Namun ia justru suka memelajari sesuatu yang benar-benar baru, dan menambah pengetahuannya.

"Tantangan terbesarnya ketika harus berkomunikasi dengan para petani. Saya tidak terlalu mengerti tentang pertanian, dan petaninya kurang kenal dengan teknologi, jadi kadang nggak nyambung," jelasnya.

Namun lahan perkebunannya tumbuh subur, dan hasilnya bisa dinikmati dalam waktu yang cukup singkat. Ia memadukan konsep lahan organik (tanpa pestisida dan menggunakan pupuk kompos) dengan bibit jati hasil kultur jaringan. Dengan bibit tersebut, perempuan kelahiran Manado, 14 Agustus 1970, ini bisa memanen pohon jati hanya dalam waktu 5-6 tahun saja (normalnya 8-10 tahun).

Selama bekerja di perkebunan ini, ibu dari tiga puteri kembar ini mengaku mendapatkan banyak manfaat lain, terutama dalam hubungannya dengan anak-anaknya. "Dengan berkebun, saya jadi punya waktu yang lebih banyak untuk anak-anak. Selain itu, saya juga bisa bekerja sambil mengajak mereka bermain di alam. Cara ini bantu menyeimbangkan hidup saya," tambahnya.

Kembali ke dunia kecantikan
Meski senang berada di dunia pertanian, namun ternyata jiwa Shierly masih "tersangkut" di dunia kecantikan. Walaupun sempat menghilang, Shierly mengaku tak menemukan kendala berarti saat harus membangun bisnisnya kembali. Kuatnya jaringan pertemanan, kolega bisnis, dan pelanggan setia, membuatnya mudah masuk kembali ke bisnis ini.

Dua tahun bergelut dengan pertanian, Maret 2011 lalu Shierly memutuskan untuk kembali ke industri tata rambut. Ia mendirikan perusahaan sendiri di bidang pendidikan tata rambut, yaitu Sinergia Grup dan membawahi Sinergia L'accademia.

Akademi ini dibangun karena keprihatinan atas banyaknya salon di Indonesia yang kurang berkembang sehingga harus ditutup. Padahal menurutnya, bisnis salon adalah bisnis yang yang sangat potensial dan bisa menjadi salah satu bisnis keluarga sekaligus bisnis yang memberdayakan perempuan.

Selain itu, akademi ini juga terbentuk karena ia melihat masih banyak hairdresser yang melakukan banyak kesalahan saat melayani keinginan konsumennya. Kesalahan  sering terjadi saat proses pewarnaan rambut. Kadang konsumen inginnya warna A, tapi ternyata hasil jadinya malah warna B.

"Ini bisa terjadi karena hairdresser-nya tidak memahami teknik dan pembauran warna rambut. Nah, melalui akademi ini, saya ingin memperbaiki kesalahan ini," tuturnya.

Sinergia L'accademia merupakan pusat edukasi untuk mencetak hairdresser yang andal. Di sini mereka diajarkan cara mengecat, meluruskan, mengeriting, dan mewarnai rambut dengan tepat. Selain itu mereka juga diajarkan cara dan proses membangun bisnis salon mereka sendiri, mulai penentuan modal, sampai manajemen salon yang tepat.

Seperti sekolah lainnya, akademi ini juga memiliki modul pelatihan sendiri. Untuk merangkul semua salon agar mendapat edukasi yang tepat dan mengetahui tren tata rambut, Shierly dan timnya mengadakan beragam talkshow dan seminar di beberapa kota besar di Indonesia. Tak lama lagi, Shierly dan tim akan mengadakan seminar di daerah Jawa Timur.

"Kami sangat senang melihat antusiasme saat seminar. Ketika seminar di Yogyakarta, kami bahkan sampai kedatangan pengusaha salon dari Solo dan daerah sekitarnya juga. Ini menunjukkan, banyak orang di berbagai daerah sangat ingin berkembang dan haus akan edukasi," jelasnya.

(Bersambung ke Bagian II)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com