Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2013, 21:32 WIB

KOMPAS.com - Untuk koleksi terbarunya yang bertajuk “Universal (poetry)+”, desainer Musa Widyatmodjo mendapat inspirasi dari perjalanannya ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Dia membayangkan di sana, ada puteri-puteri raja dengan busana-busana yang cantik, anggun, dan feminin.

Di antara para puteri itu ada yang mengenakan mini dress dengan siluet A-line selutut, empire waisted dress, jaket transparan yang dipadukan dengan kamisol serta celana panjang, dan ada pula yang hanya memakai blus dipadukan dengan flare skirt.

Warna-warnanya bervariasi, dari yang putih, beige, biru, hijau, hitam, dan merah. Beberapa ornamen seperti bordiran kupu-kupu menjadikannya tampak feminin dan anggun. Begitu juga dengan glass bead di bagian dada.

Inilah koleksi terbaru Musa yang dipamerkan dalam gelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) di Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013) lalu. Dari total 90 outfit yang ia keluarkan, ada beberapa yang menarik. Di antaranya rancangan siluet kebaya yang bisa dipadupadankan dengan jeans atau celana tiga perempat. Lalu ada gaun mini motif bunga-bunga dengan bordiran kupu-kupu tiga dimensi yang dibuat oleh perajin dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Lain dari itu ada juga coat dress, coat yang juga bisa dijadikan dress sekaligus kalau kancingnya dibuka. Untuk aksen mewah, ada pemanfaatan renda di beberapa bagian. Desain lainnya seperti pecah-belah yang diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan glass bead, dan ini dikerjakan oleh perajin dari Jombang, Jawa Timur.

Kerjasama dengan perajin daerah ini dikatakan Musa merupakan keinginannya untuk membuat satu karya yang lain dari biasanya. Apalagi ketika membayangkan busana anggun para puteri, mesti ada aksen tertentu yang menjadikannya menarik. Bordiran kupu-kupu dan glass bead menjadi dua di antara ornamen tersebut.

Maka, di atas bahan dari linen, sifon, shantung, lace, taffeta, dan embroidery organdi, Musa membuat banyak variasi busana siap pakai yang meski tampak sederhana ada unsur mewah di dalamnya.

Lalu, apa kaitannya dengan tema Universal (poetry)+?

Poetry diambil dari bahasa Inggris yang kalau diartikan menjadi sajak atau puisi, namun kalau diplesetkan bisa jadi dibaca Puteri,” ujar Musa sumringah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com