Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2013, 23:17 WIB

KOMPAS.com - Peragaan busana muslim punya cerita menarik tersendiri. Terutama karena tidak hanya berkaitan dengan baju atau celana yang akan ditampilkan tapi juga bagaimana jilbab atau penutup kepala yang dipakai cepat jadi, dan peragaan berlangsung tanpa jeda yang lama.

Seperti diketahui model jilbab saat ini sangat beragam. Intinya adalah bagaimana ia bisa menutupi kepala hingga bagian dada. Tapi karena waktu yang singkat saat peragaan busana, pilihannya adalah membuatnya mini dan dililit supaya tidak rumit.

Inilah yang kemudian terjadi pada pagelaran busana muslim Itang Yunasz yang bertajuk Spice Trail: Festive to Ramadhan". Dalam beberapa set, ada model yang berjalan dengan jilbab yang berkesan terlalu sederhana, hanya dililit bagian ujungnya sehingga menampakkan bagian leher dan dada yang terbuka. Sejatinya busana muslim selalu tertutup dari atas sampai ke bawah.

“Itu untuk menyingkat waktu saja, jadi jilbabnya bukan bagian dari koleksi,” ujar Itang beralasan, saat ditemui usai show di di Atrium Pasar Regional Tanah Abang Blok B, Jakarta, Selasa (28/5/2013). Menurutnya, membuat jilbab dengan berbagai gaya akan membutuhkan banyak waktu sementara koleksi yang ditampilkan masih banyak.

Jilbab mini dan simpel itu cukup mencolok karena ketika model berjalan. Karena, kaftan yang panjang menutupi sampai mata kaki ternyata menampilkan potongan busana dengan bentuk  V di bagian dada. Selain itu, juga menampakkan sedikit bagian leher dari jilbab yang menutupi batok kepala.

Soal lilit-melilit jilbab ini menjadi catatan tersendiri dalam peragaan busana muslim. Apalagi jika koleksi yang akan ditampilkan sangatlah banyak dan modelnya harus berganti sampai tiga kali. Pergantian model dan busana dalam waktu singkat membuat model dan desainer tak punya cukup waktu untuk fitting baju di belakang panggung, sehingga mesti dilengkapi dengan jilbab cepat jadi.

Itang sendiri menampilkan koleksi yang cukup banyak, yakni total 90 set busana muslim wanita hari itu. Entah karena saking banyaknya, ada satu dua yang jilbabnya kemudian dililit dan menampilkan kesan modern.

Pada awalnya, penampilan tersebut terjadi karena diburu oleh waktu yang singkat supaya jeda peragaan tidak terlalu lama. Kebetulan, koleksi yang hari itu ia hadirkan lebih fokus pada busana, bukan jilbab. Kalaupun kemudian ada yang menganggap itu modern look, kembali pada putusan masing-masing untuk mengenakannya. Lagi-lagi, Itang menegaskan kalau look untuk show-nya hari itu bukan tampilan total dari atas sampai ke bawah, tapi ada juga jilbab cepat jadi karena tuntutan pergelaran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com