Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 29/09/2022, 13:20 WIB
Felicitas Harmandini

Editor

KOMPAS.com - Batik tulis asli pasti harganya mahal. Makanya, jangan sampai koleksi batik tulis rusak hanya karena cara mencuci yang salah.

"Banyak orang yang serba salah saat harus mencuci batik. Mau dicuci takut rusak, kalau tak dicuci jadi kotor,."

Demikian penuturan pecinta batik, Iwet Ramadhan, dalam sebuah kesempatan di Jakarta, beberapa waktu lampau.

Baca juga: Agar Warna Batik Tak Cepat Pudar

Sebagai pecinta batik, Iwet mengungkapkan, kain batik khususnya batik tulis harus dirawat dengan cara khusus.

Cara tersebut antara lain dengan mencucinya memakai buah lerak, dan menyimpannya di lemari yang kering.

"Jangan lupa selipkan akar wangi dalam lemari untuk menghindarkan rayap dan binatang lain yang bisa merusak kain."

"Akar wangi ini juga akan membuat kain batik jadi lebih wangi," kata dia.

Selain itu, bagaimana sih cara merawat batik yang tepat?

1. Pisahkan batik dari jenis pakaian yang lain.

Hal ini untuk menghindarkan kain dan pakaian lain agar tak kelunturan oleh batik.

 

Baca juga: Beda Batik dan Ecoprint, Teknik Cetak yang Sering Dianggap Sama

Sebab, campuran malam dan pewarna dari batik tulis ini sangat mudah luntur.

2. Cuci batik dengan menggunakan buah lerak atau deterjen khusus pencuci batik.

Sebaiknya jangan menggunakan deterjen pakaian biasa, karena bisa membuat batik rusak dan sedikit memudar warnanya.

Untuk hasil maksimal, sebaiknya cuci dengan air hangat.

3. Ketika mencucinya, jangan menggunakan mesin cuci. Akan lebih baik jika kamu mencucinya dengan menggunakan tangan.

4. Setelah merendam batik sebentar, kucek perlahan agar kotoran terangkat semua.

Ingat, jangan sesekali menyikat batik, karena akan merusak kain, warna, dan motif batik.

 

Baca juga: Batik Pendulum Arts, Koleksi Lawan Pandemi dari Batik Komar

Sikatan yang terlalu keras akan berpotensi merobek kain.

5. Saat akan menjemur, jangan memeras batik, karena akan membuat kain jadi kusut.

6. Gantung dengan gantungan yang tebal agar tidak meninggalkan bekas lipatan di kain setelah kering.

"Kamu bisa juga menjemurnya di sebilah bambu yang diameternya besar."

"Selain agar tidak meninggalkan bekas liputan, penjemuran menggunakan jemuran berdiameter besar ini agar antar helaian tidak menempel dan luntur," kata Iwet.

Baca juga: Kostum Spider-man Berhias Motif Batik, Apa Jadinya?

7. Sebaiknya jangan menjemurnya langsung di bawah terik matahari. Sebaliknya, angin-anginkan saja kain ini di bawah tempat teduh.

8. Setelah kering, setrika dengan menggunakan panas yang rendah.

Alasi dengan menggunakan kain yang tipis, agar setrika tak langsung menempel pada kain batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com