Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2013, 16:10 WIB

KOMPAS.com - Berbincang dengan Dian Krishna seperti berhadapan dengan seorang komedian yang cerdas. Dibuat tertawa dengan cerita-cerita lucu sekaligus memetik pelajaran darinya. Sebagai ibu dari anak berusia tiga tahun, Dian mengaku keluarga baginya adalah yang utama dalam hidup ataupun karier.

Wajah Puteri Indonesia tahun 2003 ini kembali muncul di layar kaca ketika menjadi salah satu kontestan dalam reality show AXN yang tayang setiap Rabu sejak akhir Mei lalu. Dia berkompetisi dalam program The Apprentice Asia dengan 12 kontestan lain yang berasal dari 9 negara, untuk bisa terpilih bekerja di salah satu perusahaan milik Tony Fernandes (Chairman Tune Group dan AirAsia).

"Saat ini show masih tayang, dan dipecat atau tidak belum diketahui, karena masih berlangsung. Yang pasti saya belajar banyak dari sana," ujarnya mengawali cerita, saat ditemui di Belezza, Permata Hijau, Jakarta, Senin (10/6/2013) lalu.

Menurut perempuan berusia 35 tahun ini, pelajaran yang dipetik bukan hanya soal urusan bisnis, tapi juga hidup. Bagaimana menjadi sukses dengan tetap rendah hati dan berguna buat orang lain.

Ia merasa beruntung karena latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya yang sangat beragam sewaktu masih di Indonesia menjadi berguna saat beradu dengan kontestan lain. Meski program tersebut diset sebagai reality show, tapi proses, konten, dan materi yang disampaikan amat nyata. Orang yang bertahan adalah yang luwes dan sigap menghadapi masalah dalam keadaan apa pun.

"Seperti halnya Kuliah Kerja Nyata, tapi ini lebih berat. Selama 12 minggu dikarantina dan ikut program interview yang tak biasa," tutur perempuan yang selalu ramai dengan derai tawanya ini.

Dian sendiri mengaku dirinya sudah cukup lama tidak bekerja untuk sebuah perusahaan besar setelah berhenti dari Metro TV dan memutuskan tinggal di Hongkong menjadi ibu rumah tangga.

Perjalanan karier
Sebelum meraih gelar Puteri Indonesia 2003, Dian telah melalui banyak pencarian terutama dalam menamatkan studinya. Berawal dari keinginan belajar medis untuk menjadi dokter, lalu biologi kelautan, hingga kemudian menuntaskan bidang psikologi. Gelar master ia peroleh di bidang komunikasi di Australia.

"Macam-macam bidang, tapi psikologi menjadi bidang yang berguna sekali sekarang karena berhadapan dengan banyak orang," kata dia.

Dian mengawali kariernya di Metro TV tahun 2003 sampai 2008. Ia menjadi humas, lalu wartawan dengan peliputan kriminal. Setelah menikah ia ikut sang suami yang berkebangsaan Malaysia. Di negara ini, Dian masih tetap aktif dan ikut seleksi Bloomberg untuk jadi presenter serta berkompetisi di Mrs World, beauty pageant untuk perempuan yang sudah menikah. Katanya, waktu itu ia sempat masuk 11 besar.

"Ikut The Apprentice Asia karena didaftarkan suami, dan ini seperti kembali mau masuk kerja ke sebuah perusahaan setelah sekian lama vakum," ujarnya.

Dalam tiga tahun terakhir, Dian memang mengaku menikmati peran sebagai ibu rumah tangga. Bahkan dia menyebutnya sebagai pekerjaan terberat, sehingga menyebutnya homeland engineer.

"Menjadi ibu rumah tangga itu tidak mudah, ibaratnya mengelola perusahaan sendiri, menjadi HRD, bisa perbaiki genteng, berhubungan dengan tetangga, dan sebagainya," paparnya.

Setelah menjalani program The Apprentice Asia, Dian melihat dua kemungkinan yang bisa dijalani oleh setiap orang; mau bekerja untuk perusahaan, atau berwirausaha menjadi entrepreneur. "Ada kontestan yang di tengah program menyadari dan berhenti dari perusahaannya lalu memulai karier sebagai wirausaha," kata Dian.

Keputusan memang kembali pada diri masing-masing. Dian sendiri memilih ingin melanjutkan studi. Dia mengaku mendapatkan inspirasi dan target baru setelah menjalani The Apprentice Asia. Untuk mencapainya dia lalu bertanya-tanya pada konsultan. Diketahui kalau untuk sukses dan mengambil master di bidang tersebut studi yang dijalani sekitar enam tahun lamanya. "Saya ingin sekali belajar bidang ekonomi," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com