Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2013, 13:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Indah begitu heran dengan penambahan berat badan anaknya, Danesh, yang begitu cepat. Di usia Danesh yang baru empat bulan, beratnya sudah mencapai 8,5 kilogram. Padahal Indah merupakan salah satu ibu yang berkomitmen memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif enam bulan untuk anaknya.

Umumnya bayi yang diberikan ASI eksklusif justru mengalami kenaikan berat badan yang cenderung  lebih lambat dibanding bayi yang tidak. Namun mengapa Danesh mengalami pertumbuhan yang begitu cepat?

Menurut dr.Klara Yuliarti, Sp.A dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia,  pertambahan berat bayi yang begitu cepat di tengah program ASI eksklusif sebenarnya bisa saja terjadi.

"Pertambahan berat bayi ASI eksklusif tidak selalu lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang tidak," ungkap Klara saat ditemui pekan lalu, di Jakarta.

Klara mengatakan, orangtua seperti Indah tidak perlu takut anaknya akan mengalami kegemukan, karena selepas usia ASI eksklusif secara alamiah berat anak akan kembali mengikuti kurva pertumbuhan. Pertumbuhan yang cepat dialami Danesh mungkin terjadi karena kebutuhan metabolisme Danesh memang tinggi di usia kurang dari enam bulan.

ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. ASI memungkinkan pertumbuhan otak bayi berjalan lebih cepat, meningkatkan imunitas, serta mempererat jalinan emosi ibu dan bayi. ASI dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi, maka ASI tidak akan menyebabkan kegemukan.

Kegemukan pada anak yang terjadi akibat kelebihan kalori memang sebaiknya dihindari.  Seperti halnya pada orang dewasa, kegemukan pada anak juga meningkatkan risiko dari berbagai penyakit. "Dari otak hingga kaki, ada penyakit yang dipicu oleh kegemukan," kata Klara.

Klara menambahkan, orangtua memang tidak perlu khawatir pertumbuhan anak yang cepat di usia ASI eksklusif, namun mereka juga perlu membentuk dan mengatur pola makan anak sejak bayi. Sebaiknya ada waktu teratur dalam pemberian ASI pada anak.

"Jangan selalu diberikan ASI saat bayi menangis. Bisa saja bayi menangis karena ingin dipeluk atau sekedar mencari perhatian," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com