Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2013, 19:20 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Hubungan mertua dengan menantu perempuan tak selalu akur. Namun hal ini tak dialami pebisnis, Sarah Ardianto, yang sukses berbisnis dengan mertua mengembangkan úsaha busana muslim Rumah Ayu.

Hubungan yang akrab dengan mertua dalam ranah pribadi menjadi bekal utama Sarah. Hal ini tentunya membukakan jalan untuknya mengembangkan bisnis milik mertua.

Tugas Sarah memang melanjutkan bisnis ibu mertua yang sudah berpengalaman di usaha busana muslim selama 15 tahun. Meski begitu tetap ada strategi yang harus dijalankan saat berkolaborasi dalam hubungan bisnis dengan mertua.

"Saya tidak menganggap ibu mertua sebagai bos, tapi seperti hubungan ibu dan anak, saling menghargai, hubungan bisnis seperti hubungan keluarga," ungkapnya kepada Kompas Female seusai talkshow bisnis busana muslim di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam membangun bisnis bersama ibu mertua, Sarah mengatakan hubungan profesional tak selalu berhasil. Justru bisnis dengan semangat kekeluargaan lebih menuai sukses.

"Kalo hubungannya secara profesional, nanti jadi tegang. Jadi ciptakan suasana santai kekeluargaan," tutur ibu satu anak ini.

Meski tak mengalami kendala dalam hubungan mertua-menantu, tetap ada tantangan yang harus dihadapi saat berbisnis dengan mertua.

Sarah menyarankan anak sebaiknya memposisikan diri sebagai pendengar yang baik kala berbisnis dengan orangtua. Di samping itu, gunakan juga strategi, seperti memahami dan mengejar hasil yang diinginkan orangtua namun mencari cara yang nyaman dilakukan diri sendiri.

"Pakai cara sendiri untuk hasil yang orangtua inginkan," sarannya.

Orangtua yang cenderung sensitif juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk menyiasati hal ini, Sarah punya kiatnya.

"Harus menunjukkan hasil, harus berargumen tapi juga harus sabar memberikan pengertian, dan lakukan dengan santai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com