Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2013, 16:32 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Beragam dan memiliki kreativitas tinggi, inilah yang mewakili fashion muslim di Indonesia, termasuk di pasar ritel. Busana muslim di Indonesia berkembang pesat, baik dari segi bisnis juga tren berbusana.

"Kreativitas fashion muslim luar biasa, selalu ada modifikasi baru. Kaftan tetap ada namun tren terus berkembang, termasuk untuk jilbab, aksesorinya," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu seusai kunjungan kerja ke pusat penjualan busana muslim di Pasar Regional Tanah Abang dan Thamrin City Mall Jakarta Pusat, menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, pada Kamis (11/7/2013).

Melihat langsung perkembangan busana muslim di dua pusat belanja terbesar di Jakarta ini, Mari mengaku berambisi mengejar target di bidang ekonomi kreatif ini. Apalagi, fashion memberikan sumbangan besar terhadap ekonomi kreatif. Fashion menempati posisi terbesar kedua setelah kuliner dalam industri kreatif.

"Targetnya fashion muslim semakin berkembang di dalam negeri,"tuturnya.

Dengan begitu, target pemerintah dan stakeholder fashion muslim untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim di Asia pada 2020 dan di dunia pada 2025 bisa terwujud.

Untuk mencapai berbagai target ini, Mari menyatakan penting untuk mencari standar kualitas busana muslim, selain menciptakan tren.

"Ajang Indonesia Fashion Week menjadi salah satu cara untuk mempertemukan berbagai pihak, dalam kaitannya mencari standar kualitas dan menciptakan tren," ungkapnya.

Menurutnya, bertemunya berbagai pihak terkait perkembangan busana muslim ini menjadi salah satu langkah untuk perlahan mewujudkan impian, menjadikan Indonesia sebagai sumber referensi dan tempat berbelanja busana muslim, bagi warga dunia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com