Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marischka Prudence: "Indonesia itu Indahnya Keterlaluan!”

Kompas.com - 20/08/2013, 11:31 WIB

Setahun kemudian, Prue betulan pindah ke Jurusan Seni Rupa FSRD Institut Teknologi Bandung, dan lulus empat tahun kemudian dengan predikat cum laude. Suatu ketika, stasiun televisi mencari bakat dan Prue yang iseng mendaftarkan diri lalu diterima. Tiga tahun dia terjun dalam dunia jurnalistik dan sempat menjadi pembawa acara program jalan-jalan.

Pada suatu titik, Prue merasa jalan-jalan menjadi dunianya dan ingin hidup dalam perjalanan. Berbekal tabungan untuk hidup enam bulan (termasuk biaya jalan-jalan tentunya), Prue berhenti bekerja demi menekuni blog perjalanannya. Dia mengibaratkan pengalaman melepas pekerjaan tetap itu seperti bungee jumping. Prue yang takut ketinggian akan mulas-mulas dulu sebelum akhirnya melompat. Ketika resmi berhenti bekerja pada September 2012, dalam hati dia berjanji setidaknya harus bisa bertahan satu tahun.

”Anehnya, sebulan setelah berhenti bekerja langsung dapat tawaran yang berhubungan dengan jalan-jalan dan menghasilkan tambahan dana perjalanan selanjutnya ha-ha-ha. Ini barangkali jalannya,” kata Prue yang tidak ingin terjebak zona nyaman.

Tawaran menulis, undangan mempromosikan pariwisata oleh pemerintah daerah, hingga juri berbagai lomba penulisan perjalanan pun mengalir. Bahkan, pelaku pariwisata dari Selandia Baru pun merangkul Prue untuk mempromosikan wisata di Negeri Kiwi itu.

Prue begitu serius dengan dunia barunya. Tak jarang, jadwal perjalanan begitu rapat sehingga Prue yang baru mendarat di Jakarta sore hari sudah harus berangkat lagi keesokannya demi perjalanan lain. ”Ketika jalan-jalan, lelah tidak terasa. Baru terasa saat pulang, badan sudah seperti mayat hidup ha-ha-ha.”

Kini, sudah hampir setahun sejak Prue menjadi tualang penuh waktu. Akankah perjalanannya berlanjut? ”Hmmm... ini baru titik awal,” ujarnya.

Melukis dengan kata-kata
Saya menyempatkan mencari lokasi yang mumpuni untuk menikmati terang menjadi gelap, menikmati momen langit perlahan menjadi berubah warna. Tuhan seakan sedang melukis langit dan saya hanya terdiam memperhatikan sambil tersenyum....”

Lewat penggalan di atas, Prue melukiskan senja indah dalam sebuah perjalanannya. Padahal, Prue punya selembar ijazah dari Jurusan Seni Rupa dari FSRD ITB sekadar untuk membuktikan dirinya dapat menuangkan keindahan dalam rupa lain.

”Dunia seni rupa itu sudah begitu jauh. Pernah ingin kembali melukis, tetapi begitu membeli kanvas terus di-cuek-in, ha-ha-ha,” ujar penggemar Andy Warhol, seniman pop-art asal Amerika itu. Kata Prue, melukis membutuhkan suasana hati yang harus selalu terjaga dan tak bisa terganggu.

Dulu, Prue sempat terpikir hendak menjadi seniman lukis. Namun, rupanya hidup mengalir ke tikungan berbeda. Ketika hidup membawa Prue ke dunia jalan-jalan, dia pun lebih banyak melukis keindahan yang ditemuinya lewat rekaman foto, video, dan deretan kata.

Marischka Prudence
Lahir: Bandung, 27 Juli 1984
Pendidikan:
    SMUN 5 Bandung (1999-2002)
    Jurusan Kriminologi FISIP Universitas Indonesia (2002-2003)
    Jurusan Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (2003-2007)

Pekerjaan:
    Penulis lepas perjalanan di berbagai media dan konsultan perjalanan
    Social Media Specialist untuk Indonesia Dive Directory (2012-sekarang)
    Narablog perjalanan www.marischkaprudence.blogspot.com/www.marischka-prudence.com

Aktivitas Sosial:
    Save Manta Project
    WWF Indonesia SOSharks Campaign
    Baronda Maluku, proyek promosi Maluku dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Buku: The Destin ASEAN, Menjelajah Kisah di 10 Negara (bersama 9 penulis)
Penghargaan:
    50 Youth Women Netizen Award dari Marketeers Magazine
    50 Creative Tourism Ambassador 2012 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(Indira Permanasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com