Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2013, 11:54 WIB

”Dengan membawa biskuitnya saja, paling tidak menjadi perkenalan awal cita rasa Indonesia dengan cara yang lebih efisien,” ucapnya.

Rawon dan keluak
Biskuit yang diramu dari cita rasa kuliner tersebut menggunakan bumbu atau rempah seperti masakan aslinya. Biskuit rawon, misalnya, juga menggunakan keluak yang merupakan jati diri rawon dan membuatnya berwarna kehitaman.

Begitu pula dengan biskuit rendang, rempah-rempah rendang menjadi bahan-bahan yang digunakan pula untuk biskuit. Biskuit rendang ini ketika remuk di mulut ternyata memang membuat saraf kita langsung teringat pada rendang. Begitu pun dengan biskuit sambal terasi yang agak pedas, unsur terasi menjadi bagian dari bahan biskuit. Biji-biji cabai tampak jelas menjadi taburan yang melekat di permukaan biskuit.

Dengan ragam rasa dari Infinite Delight, enam rasa ”Indonesia Banget” dan sisanya rasa internasional, semua biskuit tak hanya bisa dinikmati secara konvensional, tetapi juga dapat menjadi olahan kuliner baru. Biskuit-biskuit ini bisa dimanfaatkan pula untuk bahan membuat cake, puding, atau dinikmati dengan aneka saus celup atau olesan.

Menurut Kataline, semua ragam biskuit tetap diproduksi secara manual sehingga kapasitas produksi relatif terbatas. Biskuit dibuat berdasarkan pesanan. Pada momentum seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, biasanya pesanan akan membanjir. Pesanan datang tak hanya dari wilayah Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga, misalnya Singapura. Pada umumnya pemesan memang menjadikan biskuit sebagai hadiah atau suvenir, baik untuk relasi kerja, klien, keluarga, teman, pacar, maupun suvenir pesta pernikahan.

Negeri yang kaya segala rasa ini akan menjadi lebih berarti jika diperkaya dengan gagasan segar nan brilian. Sekeping biskuit saja ternyata bisa bercerita banyak.

(Sarie Febriane)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com