Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Miss Universe, Perempuan Ini Tandai "Myanmar Baru"

Kompas.com - 05/10/2013, 04:11 WIB
Pieter P Gero,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

YANGON, KOMPAS.com — Diwarnai kontroversi, dan tak terlihat mengenakan bikini, Moe Set Wine (25) terpilih menjadi wakil Myanmar di kontestasi Miss Universe ke-62 di Rusia, bulan depan. Wine akan menjadi perempuan pertama Myanmar dalam 50 tahun terakhir yang mewakili negaranya di kontestasi kecantikan itu.

Pengiriman Wine ke hajatan tersebut dinilai mencerminkan perubahan politik dan sosial dramatis di bekas negara junta militer tersebut. Pengiriman wakil Myanmar ke Miss Universe mulai diberlakukan pada 1962, menyusul berkuasanya Jenderal Ne Win setelah kudeta militer dan penerapan rezim militer.

Ye Aung Thu / AFP Putri Myanmar, Moe Set Wine (25), yang akan mewakili Myanmar dalam ajang Miss Universe 2013 di Moskwa Rusia pada 9 November 2013.
"Saya sekarang merasa seperti bagian dari sejarah dan saya merasa seperti seorang prajurit yang melakukan sesuatu untuk negara dan rakyat saya," kata Wine, setelah memenangi kontes Miss Myanmar, Kamis (3/10/2013).

Negara yang sebelumnya menggunakan nama Burma ini mulai membuka diri pada dunia setelah lepas dari rezim militer pada 2011. Meski kontestasi kecantikan ini menjadi pertanda babak baru Myanmar, tak semua warga negara itu setuju dengan penampilan para perempuan dalam busana mini.

Tahun lalu, peserta Miss Myanmar yang mengenakan baju renang dua potong harus menghadapi ancaman dan pelecehan. "Pandangan pribadi saya adalah bahwa persaingan ini menyajikan citra yang baik dari negara kami. Tetapi jika Anda melihat apa yang mereka kenakan, itu bukan (pakaian) yang disukai orang-orang di sini," kata Deputi Menteri Kebudayaan Myanmar Than Swe, kepada AFP.

Pakaian tradisional Myanmar, yang masih wajib dikenakan di sekolah-sekolah tinggi, universitas, dan sebagian tempat kerja pemerintah disebut dengan "longyi". Itu adalah selembar kain katun atau sutra yang dipakai dengan melilitkannya di pinggang sehingga membungkus tungkai kaki.

Namun, para generasi muda Myanmar, terutama para perempuan urban, semakin banyak yang meninggalkan pakaian ini. Beragam alternatif pakaian sudah dikenal di sana, menyisihkan kekhawatiran soal moral dan kesopanan.

"Orang Myanmar tidak berani memakai pakaian seperti ini di masa lalu. Sekarang hal-hal itu membaik, dan orang-orang berani memakai itu, sehingga sebagai seorang desainer saya dapat membuat apa yang saya suka. Jadi senang senang hal-hal yang berubah," kata Htay Htay Tin yang merancang semua pakaian peserta Miss Myanmar seperti dikutip India Times.

Setelah 50 tahun

Myanmar untuk pertama kalinya dalam 50 tahun atau setengah abad ini mengirim seorang putrinya ke kancah lomba kecantikan Miss Universe atau Putri Sejagat di Moskwa, Rusia. Kegiatan itu akan berlangsung pada 9 November 2013.

Moe Set Wine, adalah perempuan yang pernah menempuh studi pemasaran dan bisnis di Amerika Serikat. Dia terpilih di antara 20 peserta pemilihan Putri Myanmar yang berlangsung pada Kamis malam.

Myanmar pertama kali mengirim wakilnya dalam lomba kecantikan pada 1959. Namun, pengiriman ini dilarang pada 1962 saat negara itu di bawah kekuasan rezim militer pimpinan Jenderal Ne Win.

Ne Win yang diktator ini menerapkan pemerintahan sosialis dalam negara dengan komunitas Buddhis yang ekstra konservatif. Ne Win lengser pada 1988 saat berlangsung aksi menuntut demokrasi di sana, meskipun aksi tersebut bisa dipatahkan. Ne Win yang dikenal playboy ini meninggal pada 2002.

Pemilihan Putri Myanmar yang berlangsung di Teatre Nasional Yangoon, Kamis malam, disiarkan secara langsung melalui jaringan televisi swasta ke seluruh negara itu. Keterlibatan pihak swasta dalam media juga merupakan sebuah langkah reformasi yang dilakukan pemerintahan terpilih yang berkuasa sejak 2011.

Sebelumnya pemerintahan di Myanmar berada di tangan militer yang represif. Myanmar berada dalam kekuasaan pemerintahan militer yang otoriter menyusul aksi kudeta militer pada 1962. Perubahan di Myanmar mulai terlihat setelah jenderal pensiun Thein Sein menjadi presiden pada 2011. Dia mulai melakukan serangkaian reformasi politik dan ekonomi di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com