Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2013, 14:48 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com -
Semakin banyaknya wanita yang memakai busana muslim membuat busana serba tertutup ini semakin trendi dan elegan. Para desainer pun tak ketinggalan menciptakan busana muslim yang bernuansa modern dan mewah tanpa melupakan nilai syariatnya.

Meluncurkan desain terbaru busana muslim juga kini tak terbatas pada saat menjelang Ramadhan saja. Dalam ajang Jakarta Fashion Week 2014 di Senayan City Jakarta, tiga desainer busana muslim senior, yakni Itang Yunasz, Ronald V. Gaghana, dan Deden Siswanto memperkenalkan karya terbaru mereka.

Itang Yunasz kali ini menampilkan busana yang terinspirasi dari sebuah perjalanan seorang perempuan ke berbagai tempat. Salah satunya Turki dan Afrika untuk napak tilas nilai-nilai Islam.

"Perjalanan ini tergambar dalam aksen, detail dan motif busana yang dipakai," jelas Itang saat konferensi pers "Luxury Moslem Designers"  di Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Minggu (20/10/2013) lalu.

Kali ini desainer 54 tahun ini menghadirkan koleksi warna-warna berani seperti kuning, biru, merah dan warna gelap seperti hitam. "Warna ini bertujuan untuk memberikan kesegaran pada busana muslim agar tampil lebih berani," jelasnya.

Motif Afrika yang dihadirkannya pun bukan motif loreng seperti desainer lainnya. Ia justru menghadirkan motif bunga dan juga kupu-kupu besar sebagai ciri khasnya.  Sebagai pemanis ditambahkan detail embroidery dan motif print bergambar pintu-pintu dan ornamen khas Timur Tengah yang dipadukan dalam busana berbahan ringan dan mengilat.

Desainer yang memiliki beberapa lini busana muslimah seperti SZ, Preview dan Kamilaa ini menghadirkan siluet androgyny dan feminin yang dituangkannya ke dalam model abaya, kaftan modifikasi, celana lebar, celana 3/4, long coat dan jaket.

Koleksi busana muslim ala Deden Siswanto terlihat sangat jauh berbeda dengan Itang. Deden menampilkan gaya busana muslim yang bergaya "Royal Fair". Tahun ini, ia masih tetap konsisten untuk menggarap kain-kain nusantara. Kali ini ia memilih tenun Riau.

"Kain tenun Riau belum sepopuler kain tenun lainnya, dan pemakaiannya masih terbatas pada acara adat dan tradisional. Maka saya ingin mempopulerkan kain tenun ini," jelas desainer kelahiran Bandung, 29 Agustus 1968 ini.

Deden mengolah tenun Riau ini menjadi busana muslim siap pakai yang modern dan bergaya bangsawan. Namun, ia sengaja menyulap busana-busana muslim dari tenun dengan gaya internasional agar cocok digunakan kaum muslim untuk bepergian keluar negeri di musim dingin. Siluet yang dihadirkannya antara lain jaket dan trench coat, serta jaket panjang berekor yang disambungkan dengan hoody sebagai kerudungnya.

Koleksinya kali ini didominasi dengan warna-warna gelap dan kuat dari tenun Riau dan dipadukan dengan material seperti linen dan organdi dalam potongan multi-layer dan asimetris yang elegan.

Sebagai sesi penutup, koleksi Ronald V.Gaghana patut dinantikan. Ciri khas Ronald dengan busana bergaya glamor, kontemporer klasik dan elegan juga dihadirkan di panggung JFW 2014 dengan tema "Delicate".

"Koleksi saya kali ini sangat halus, dan feminin. Saya ingin menghadirkan sisi feminin dan cantik dari seorang muslimah," katanya.

Ke 14 koleksi busana muslimnya ini bermain-main dalam range warna pastel, seperti pink yang dipadukan dengan biru dan cokelat muda. "Setiap koleksi baru saya selalu mencoba untuk menggunakan warna-warna unik yang berbeda dari koleksi sebelumnya. Inilah yang membuat saya tertantang untuk selalu jadi lebih kreatif di setiap koleksinya," tambah Ronald.

Bahan-bahan yang digunakannya antara lain tule, satin sutera, sifon dan bahan keras seperti taffeta. Siluet yang dihadirkannya bergaya sangat simpel, dan ini bertujuan untuk menonjolkan detail embroidery dari Cina, Maroko dan Turki.

Foto-foto koleksi selengkapnya, lihat juga di Kompas Images dan Foto kompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com