Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Pulau Sumatera untuk Ajang Miss International 2013

Kompas.com - 29/11/2013, 18:08 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Meski tak membawa pulang mahkota Miss Universe 2013, namun Puteri Indonesia 2013, namun Whulandary berhasil meraih top 4 best national costume. Sebelumnya, juara kedua Puteri Indonesia 2013, Cok Is juga meraih top 4 best national costume di ajang Miss Supranational.

Hal inilah yang membuat Yayasan Puteri Indonesia lebih serius lagi dalam menggarap kostum nasional yang akan digunakan Marisa Sartika Maladewi di ajang Miss International 2013 di Tokyo, Jepang.

"Di tahun ini, memang kebudayaan Indonesia sedang banyak diminati dunia. Oleh karena itu Yayasan Puteri Indonesia lebih giat lagi untuk menampilkan national costume yang lebih indah dan menonjolkan kebudayaan Indonesia," ungkap Putri K. Wardani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia saat konferensi pers keberangkatan Puteri Indonesia Lingkungan ke Miss International 2013, di Taman Sari Spa, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2013) lalu.

Tahun ini, Marisa akan menggunakan kostum nasional buatan Solo Batik Fashion. Kostum ini bertema Puteri Swarna Dwipa. Kostum ini terinspirasi dari kebudayaan Sumatera yang kental. Kostum Puteri Swarna Dwipa tersebut terdiri dari tiga bagian utama yaitu suntiang, baju dan badong.

Suntiang adalah hiasan kepala pengantin perempuan berupa hiasan besar yang berwarna keemasan atau keperakan. Keindahan suntiang ini diawali dengan susunan kembang goyang. Di bagian bawahnya terdapat bunga sarunai yang terdiri dari tiga hingga lima deret bunga, sedangkan di bagian bawahnya lagi dinamakan bungo gadang.

Inspirasi inilah yang diambil untuk pembuatan mahkota mirip suntiang berbentuk setengah lingkatan dan deretan bertingkat ganjil untuk mahkotanya. Bedanya dengan suntiang asli, mahkota ini berbentuk asimetris.

Bagian kedua yaitu baju yang terbuat dari songket. Songket dengan motif tradisional digunakan sebagai bahan utama kostum ini. Kain-kain ini dibuat menjadi baju mini dengan tambahan aksesori tiga dimensi. Bentuk-bentuk geometrik persegi tiga dimensi juga digunakan sebagai detail di bagian rok dan bolero.

Untuk kemegahan kostum ini, Solo Batik Fashion juga menambahkan badong atau sayap di bagian belakangnya. Sayap ini terinspirasi dari atap gojong yang menjulang tinggi. Ujung-ujungnya dibuat panjang dan melancip.

"Kostum ini memiliki tinggi sekitar 1,2 meter dan beratnya mencapai 15-20 kg," ungkap salah satu perwakilan dari Solo Batik Fashion. Hebatnya, kostum ini dibuat hanya dalam waktu tiga hari saja.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com