Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2013, 14:54 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Setiap hari tampaknya selalu ada diet-diet terbaru yang menawarkan cara paling mudah untuk menurunkan berat badan. Meski begitu, ada alasan kuat untuk tidak mudah tergoda mencoba pola diet yang baru.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Nature, mengubah pola diet secara drastis sangat berpengaruh pada  sistem pencernaan kita.

Dalam studi yang dilakukan tim dari Universitas Harvard tersebut, para peneliti meminta 10 pria dan wanita berusia 21-33 tahun untuk mengonsumsi pola makan nabati dan pola makan yang lebih banyak mengandung protein hewani. Kemudian populasi bakteri dalam usus mereka dianalisa.

Ternyata, beberapa hari setelah mereka mengubah pola makannya menjadi pantang daging dan lebih banyak mengonsumsi nabati, jumlah bakteri yang membuat asam amino (pembangun protein) di usus mereka lebih banyak. Bakteri ini mendapat makanan dari karbohidrat yang berasal dari sayur atau buah.

Sementara itu, para pemakan daging memiliki lebih banyak bakteri pencerna protein. Sebagian dari bakteri ini terkait dengan penyakit inflamasi usus (IBD).

Karena itu jika akhir-akhir ini Anda sering mengalami masalah pada perut, coba perhatikan pola makan Anda. Mungkin Anda kurang memperhatikan keseimbangan nutrisi yang masuk dengan lebih banyak makan daging dan lemak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com