Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2013, 19:59 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


KOMPAS.com-
Masyarakat diimbau memeriksakan diri secepatnya apabila ada benjolan kecil di sekitar rahang bawah.  Bukan tidak mungkin, benjolan pada rahang tersebut merupakan tumor rahang ameloblastoma.

Dokter spesialis bedah mulut RSHS Bandung, drg. Winarno Priyanto, menyatakan pemeriksaan dini sangat penting artinya untuk mencegah keterlambatan dalam penanganan.

"Kalau (tumor) masih kecil tidak akan sulit untuk mengobatinya," ujarnya saat ditemui di RSHS Bandung, Kamis (19/12/2013)..

Keterlambatan pemeriksaan tumor ameloblastoma dapat mengakibatkan penanggulangannya lebih sulit dan meningkatkan risiko kecacatan. Tingkat kecacatan, kata dia, dapat berupa deformasi (perubahan) bentuk wajah, cacat fungsi bicara dan fungsi pengunyahan.

"Pengobatan yang (terlambat) dilakukan dapat menyebabkan tingkat morbiditas (kecacatan) lebih tinggi," ujarnya.

Sepanjang tahun 2013, lanjut Winarno, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menangani sekira 48 kasus tumor rahang (ameloblastoma). Salah satu tumor yang terbesar adalah yang dialami oleh Pardjono (38). Menurut  Winarno, kebanyakan penderita tumor rahang ameloblastoma datang ke RSHS dalam kondisi tumor yang sudah membesar.

"Kebanyakan penderita tumor ini baru datang ke Rumah Sakit jika tumor yang dimilikinya telah berukuran besar. Hal itu umumnya karena pertumbuhan tumor yang lambat sehingga seringkali pasien tidak mengindahkan dan cenderung untuk membiarkan tumor tersebut," katanya.

Dijelaskan Winarno, tumor ameloblastoma adalah jenis tumor jinak yang berasal dari sel pembentuk gigi (odontogenik) yang tempat utamanya pada rahang. Kasus ini paling sering terjadi pada rahang bawah terutama sekitar sudut rahang bawah.

"Tumor ini umumnya terjadi pada dekade 3 sampai 5 usia kehidupan. Prosentase kasusnya sama pada laki-laki dan wanita," tuturnya.

Tumor pada rahang yang telah tumbuh besar ini, kata dia, dipastikan akan sangat mengganggu aktivitas penderitanya, baik secara fisik karena akan mengakibatkan kecacatan tinggi, maupun secara sosial.

"Tumor ini juga mempunyai sifat kekambuhan yang tinggi, sehingga jika tumbuhnya sudah sangat besar pemotongan tulang menjadi pilihan utama dalam penanganan tumor ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com