Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2014, 09:38 WIB

Hari itu tak ada target jumlah busana yang harus diperagakan dua fotomodel, Eva dan Listi, dalam pemotretan. Fotografer Chris Simanjuntak (42), yang spesialis memotret di bawah laut, berserah kepada alam. Apalagi mengingat salah satu tantangan yang bisa tiba-tiba muncul adalah arus bawah laut.

Sebulan sebelum pemotretan dilakukan, Chris dan krunya menjelajah beberapa titik penyelaman yang paling cocok untuk pemotretan sekaligus tidak mengganggu ekosistem setempat. ”Lokasi pemotretan dipilih yang kondisinya selama ini cukup bisa diperkirakan, arusnya tidak keras, sehingga aman. Kalau arus horizontal relatif masih enggak apa-apa, kalau arus vertikal lebih berisiko,” ujar Chris.

Eva dan Listi adalah dua dari segelintir fotomodel spesialis untuk pemotretan bawah laut. Keduanya tentu juga penyelam bersertifikat. Dalam pemotretan itu, kedua fotomodel ini dijaga oleh tiga penyelam, Kirman (44), Fandi (40), dan Agus (31). Ketiganya bertugas mengatur segala kelengkapan pemotretan, memberi pasokan oksigen kepada para model, dan memantau kondisi di lokasi pemotretan.

Di dalam laut, setiap 10-15 detik, ketika selang oksigen dilepas, model harus menahan napas dan berpose. Dalam tempo waktu yang singkat itu, Chris menghasilkan sekitar lima foto. Proses ini berlangsung terus-menerus hingga didapat foto-foto yang diinginkan dari setiap model.

Berpose di dalam laut tentu punya kesulitan tersendiri bagi kedua model. Tak hanya harus berekspresi wajar kendati sedang menahan napas, tetapi juga berupaya membuat pakaian tidak meliuk-liuk berantakan diseret arus air. ”Makin sore arus di bawah mulai kencang dan dingin seperti es,” ujar Eva saat naik ke kapal setelah menyelam di kedalaman 12 meter.

Hari itu, dalam waktu 12 jam, termasuk perjalanan di laut, tim berhasil memotret empat busana. Rombongan kapal Alor Dive akhirnya kembali ke dermaga Kadelang menjelang senja. Semua anggota tim tampak lega. Kapal melaju santai, berteman air laut yang tenang dan langit yang sudah mulai jingga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com