Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Kemasan dan Teh Seduh, Mana Lebih Sehat?

Kompas.com - 11/02/2014, 16:38 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Saat berbelanja di supermarket, Anda akan sangat mudah melihat berbagai merek dan varian teh kemasan. Mungkin saja beberapa kali Anda tertarik untuk membelinya, tetapi lantas Anda berpikir bahwa teh kemasan ini tidak lebih sehat dibandingkan dengan teh seduhan sendiri di rumah.

Sayangnya, penilaian Anda ini bisa jadi salah lho. Jangan buru-buru menilai buruk teh kemasan ini, karena belum tentu teh yang Anda seduh sendiri di rumah ini jauh lebih sehat dan bermanfaat untuk tubuh dibanding teh kemasan. Kok bisa?

"Belum tentu teh kemasan itu tidak sehat, dan belum tentu teh seduhan Anda itu juga sehat. Semuanya tergantung dari proses membuat teh itu sendiri," jelas Emilia E. Achmadi, MS, RD, saat peluncuran teh hijau Ichi Ocha, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ada beberapa hal yang memengaruhi kualitas teh:

1. Suhu penyeduhan
Emilia mengungkapkan bahwa proses pembuatan teh akan sangat memengaruhi kandungan senyawa catechin dan manfaat dari teh tersebut. Catechin adalah senyawa dalam teh yang berguna untuk membantu proses peluruhan lemak dan membantu proses metabolisme tubuh.

"Namun senyawa catechin adalah senyawa yang mudah rusak karena proses pemanasan. Jadi ketika Anda menyeduh teh sendiri di rumah dengan suhu yang terlalu panas, catechin akan rusak. Sedangkan beberapa produsen teh yang memang sudah ahli akan sangat memerhatikan suhu penyeduhan tehnya untuk meminimalisir kerusakan catechinnya," paparnya.

2. Proses oksidasi
Selain proses pemasan, kerusakan catechin juga dipengaruhi oleh proses oksidasi. Proses oksidasi adalah proses reaksi yang terjadi antara oksigen dengan catechin dalam teh. Reaksi ini akan mengakibatkan perubahan catechin menjadi senyawa lainnya seperti teaflavin.

Proses oksidasi ini terjadi karena setelah proses pembuatan, teh tidak langsung dinikmati atau dikemas dalam kemasan kedap udara.

2. Penyeduhan berulang
Salah satu kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah penyeduhan teh berulang kali dengan alasan sayang masih bisa dipakai sampai beberapa cangkir lagi. "Ini kebiasaan berhemat yang salah. Seperti dikatakan, catechin akan rusak karena proses pemanasan. Maka penyeduhan yang berulang-ulang akan lebih merusak catechin-nya. Kalau ini dilakukan, sampai di cangkir terakhir, kandungan catechinnya sudah sangat sedikit, rusak dan manfaatnya tidak didapat," paparnya.

Emilia menambahkan bahwa, proses penyeduhan teh yang terbaik adalah dengan satu kali penyeduhan. Dengan satu kali penyeduhan, teh yang dinikmati akan terasa lebih nikmat, harum, mengandung catechin tinggi dan memberi manfaat maksimal bagi penikmatnya.

3. Kandungan gula
Kandungan gula adalah salah satu hal yang harus diperhatikan saat menikmati teh, baik teh kemasan atau teh seduhan sendiri. Jika kandungan gula ini terlalu tinggi maka bisa berpotensi menyebabkan serangan diabetes.

Untuk itu, Emilia menyarankan untuk membatasi jumlah gula saat minum teh. Jika menyeduh sendiri, pastikan gula yang dipakai tidak lebih dari lima sendok teh. "Kalau memilih teh kemasan, perhatikan label nutrisi di belakangnya. Pastikan nilai kecukupan gizi di kandungan gulanya tidak melebihi 20 persen. Jika lebih dari 20 persen maka sebaiknya jangan dibeli," sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com