Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2014, 06:38 WIB
KOMPAS.com - Perjalanan hidup si buah hati sebenarnya sudah dimulai sebelum dia terbentuk dalam rahim. Karenanya, miliki rahim yang sehat demi calon bayi yang juga sehat.

1. Mengurangi risiko kelahiran cacat
Risiko ini bisa diperkecil dengan memenuhi kebutuhan asam folat harian sebesar 400 mcg, yang dengan biasanya terkandung dalam multivitamin prakehamilan.

Asam folat yang dikonsumsi secara rutin sebelum hamil dapat membantu perkembangan janin sehat pada minggu-minggu awal kehamilan, misalnya pembentukan otak dan sumsum tulang belakang, dan memperkecil kemungkinan terjadi cacat serius.

Bicara soal obat-obatan dan vitamin, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai obat dan suplemen yang biasa Anda gunakan.

Selanjutnya, hentikan pemakaian obat-obatan yang dianggap dokter dapat mengganggu kehamilan, bahkan dapat menyebabkan cacat. Rokok dan alkohol juga tentunya harus Anda tinggalkan sekarang juga.

2. Mengoptimalkan perkembangan otak
Tahukah bahwa kualitas otak janin tergantung pada kondisi tiroid? Semakin optimal hormon tiroid Anda, semakin optimal pula perkembangan neuropsikologi bayi yang dikandung.

Intinya, sebelum hamil, Anda harus memastikan kondisi tiroid baik agar berfungsi dengan normal. Jika tidak, berarti Anda perlu segera mendapat perawatan.

Sebelum hamil, idealnya Anda menjalani tes prakehamilan terlebih dahulu. Tes ini membantu Anda mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya: Mana yang dalam kondisi baik, mana yang perlu mendapat perawatan lebih.  

3. Memperkecil risiko penyakit keturunan
Orangtua rentan menurunkan materi genetik penyakit pada bayi yang dikandung. Inilah yang sering disebut penyakit keturunan.

Kelebihan berat badan saat hamil adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit turunan itu.

Anak yang lahir dari ibu obesitas berisiko tinggi mengalami kegemukan dan peningkatan kadar kolesterol, peningkatan tekanan darah, dan resistensi insulin di kemudian hari. Kelebihan indeks massa tubuh (>25) dapat menyebabkan kesulitan hamil dan kelahiran cacat, serta komplikasi kehamilan lainnya, seperti diabetes, preeklamsia, persalinan dengan cara caesar, dan bayi lahir mati.

Jadi, pastikan Anda berada dalam berat yang normal sebelum hamil agar rahim sehat demi calon bayi yang juga sehat.

PR selanjutnya yang harus dijalani sebelum dan saat hamil: Perawatan terhadap kondisi medis yang diderita, misalnya diabetes atau gangguan autoimun, mendapatkan vaksin TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,  and Herpes Simplex Virus) selama kehamilan untuk  memperkecil risiko keguguran, bayi lahir prematur, dan bayi lahir cacat.

4. Tidak pusing soal jenis kelamin
Anda mungkin sudah cukup sering mendengar cara-cara meningkatkan peluang kehamilan anak laki-laki, anak perempuan, atau anak kembar.

Peluang kehamilan berdasarkan jenis kelamin itu tergantung pada kapan Anda berhubungan seks dan makanan yang Anda konsumsi menjelang proses pembuahan.

Misalnya, jika ingin anak laki-laki, Anda harus melakukan pembuahan tepat pada saat menjelang ovulasi dan banyak makan daging. Sementara, jika ingin anak perempuan, pembuahan harus dilakukan di hari-hari awal masa subur, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah.

Semua boleh saja dilakukan, tetapi sebaiknya Anda tidak terlalu berharap banyak pada cara pemilihan jenis kelamin ini. Hingga sekarang, belum ada fakta kuat untuk membenarkannya, meski ada pasangan yang merasa berhasil melakukannya. Yang penting, siapkan rahim yang sehat demi calon bayi yang juga sehat.

Adapun cara yang besar peluangnya menjamin jenis kelamin calon janin adalah melalui seleksi sperma. Sel sperma yang sudah diketahui jenis kromosomnya, apakah “X” (pembawa gen perempuan) atau “Y” (pembawa gen laki-laki) nantinya digunakan dalam inseminasi (sperma dimasukkan ke saluran reproduksi perempuan dengan alat bantu).

Teknologi modern lainnya yang dapat menentukan jenis kelamin adalah skrining genetik praimplantasi. Caranya, embrio yang dihasilkan dengan metode bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dibiopsi untuk dilihat apakah itu laki-laki atau perempuan. Selanjutnya bisa dipilih, embrio mana yang akan ditanam ke dalam rahim sang ibu.

(Tabloid Nakita/Deasy Christina Siallagan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com