Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2014, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Manusia memang makhluk yang selalu menuntut kesempurnaan. Bukan hanya bentuk fisik, suara yang dirasa kurang enak pun ingin diubahnya. Di Tiongkok, kini sedang menjadi tren operasi untuk mengubah intonasi suara.

Operasi suara termasuk dalam bidang bedah kosmetik. Beberapa klinik di Tiongkok kini menawarkan operasi ini bagi mereka yang ingin mengubah suaranya menjadi lebih maskulin atau lebih feminin. Seorang dokter mengatakan ia sudah melakukan prosedur ini 200 kali dalam empat tahun terakhir.

Pasien yang berminat pada prosedur ini biasanya adalah mereka yang telah melakukan operasi ganti kelamin atau mereka yang suaranya mengalami "cacat" akibat kecelakaan atau bawaan lahir.

Salah satu pasien yang telah melakukan operasi ini adalah Lu Xiang (23). Ia selama ini merasa kurang percaya diri karena nada suaranya seperti wanita dengan nada suara yang tinggi.

"Selama bertahun-tahun teman dan rekan kerja suka mengejek karena suara saya, mereka menyebut saya seperti banci. Saya pun susah dapat pacar karena para wanita menganggap saya kurang jantan," katanya.

Ketika memasuki usia pubertas, suara Lu memang tidak menjadi lebih dalam seperti halnya anak laki-laki lain. Ia juga kerap disangka perempuan saat menelepon. Bukan cuma itu, Lu bahkan dianggap gay karena nada suaranya itu.

Karena itu ia pun nekat melakukan operasi mengubah nada suaranya. Operasi tersebut dilakukan dengan memotong segmen tulang rawan di bagian laring (pangkal tenggorokan) dan disuntikan botox ke bagian pita suara.

Pita suara melekat pada bagian tulang rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda yang disebut tulang rawan tiroid. Jika kita memotong sedikit bagian itu dan dijatuhkan ke belakang, bagian yang sudah pendek itu akan membuat pita suara kaku sehingga suara akan lebih dalam.

"Menyuntikkan botox akan membuat pita suara lebih pendek, lebih datar, dan suara lebih dalam serta maskulin," kata Alasdair Mace, dokter bedah plastik di London.

SUntikan botox akan membuat otot kaku, tetapi suntikan itu hanya sementara sehingga pasien harus mengulangi suntikan tersebut setiap beberapa waktu.

Mace mengatakan, operasi seperti ini sebenarnya punya efek samping berbahaya. Antara lain infeksi radang paru dan kehilangan suara sementara.

"Jika kita terlalu sering membuat lemah pita suara, maka bagian ini tidak akan bisa lagi bersatu sehingga suara akan hilang," katanya.

Pita suara pada dasarnya berguna untuk melindungi paru dari hal-hal berbahaya yang masuk. Bahkan binatang yang tidak bisa berbicara pun punya pita suara.

"Makanya ada risiko infeksi radang paru jika kita membuatnya lumpuh. Orang yang akan melakukan prosedur ini harus tahu risiko infeksi ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com