Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Nasi Sisa Kemarin Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan

Kompas.com - 10/04/2015, 07:15 WIB

KOMPAS.com — Sayang rasanya jika kita harus membuang makanan yang belum habis saat makan malam, apalagi jika makanan tersebut masih bisa dihangatkan dan dikonsumsi pada keesokan harinya.

Tindakan tersebut bukan hanya bagian dari sifat berhemat, melainkan, ternyata, memiliki manfaat kesehatan. Reaksi zat-zat kimia yang terjadi saat makanan itu disimpan semalaman ternyata punya banyak manfaat positif.

Misalnya, nasi sisa kemarin yang kandungan kalorinya 60 persen lebih sedikit dibandingkan dengan nasi yang baru matang. Namun, jika kita ingin mengonsumsi nasi kemarin, kita tetap perlu memasaknya dengan benar.

Salah satu cara menanak nasi yang dianjurkan adalah menambahkan sedikit minyak kelapa setelah air mendidih sebelum beras dimasukkan dalam panci. Setelah matang dan dingin, masukkan nasi ke dalam kulkas selama 12 jam.

Jika nasi yang baru matang langsung dimakan, pati akan diubah menjadi gula atau glukosa oleh tubuh. Glukosa ini jika tidak langsung dibakar akan disimpan sebagai lemak. Sementara itu, jika nasi didiamkan semalaman, pati akan diubah menjadi pati resistan yang tidak bisa dicerna tubuh. Ini berarti kalori tidak akan bertambah.

Penambahan minyak kelapa juga akan membuat nasi kemarin tidak terlalu lengket dan memproduksi lebih banyak pati resistan dalam nasi.

Walau begitu, memanaskan kembali nasi ternyata tidak terlalu direkomendasikan. "Bakteri Bacillus cereus yang ditemukan dalam nasi bisa bertahan selama proses pemasakan. Ketika nasi sudah dingin, spora akan memperbanyak diri dan memproduksi neurotoksin yang bisa membuat sakit," kata Martin Goldberg, ahli mikrobiologi.

Selain nasi, sup tulang juga mengandung banyak manfaat, terutama keindahan kulit. Kolagen dalam tulang akan dipecah menjadi gelatin dan mudah dicerna tubuh sehingga bermanfaat bagi kulit.

Agar manfaatnya lebih optimal, disarankan untuk mendiamkan dulu sup tulang sebelum diasup. Proses ini akan membuat mineral yang terkandung di dalam tulang, seperti kalsium, magnesium, dan sumsum, lebih mudah diserap tubuh.

Panaskan sup satu kali saja dan dalam suhu tidak terlalu panas, atau sekitar 60 derajat agar bakterinya mati. Ini berarti, pisahkan sup dalam panci kecil setiap kali akan dipanaskan.

Makanan lain yang nilai nutrisinya lebih tinggi jika tidak dikonsumsi setelah matang adalah kentang. Kentang yang didinginkan dulu setelah dimasak akan memiliki kandungan zat pati lebih banyak.

Zat pati tersebut diketahui memiliki manfaat, seperti serat pangan, yang membantu mencegah kanker kolon, meningkatkan rasa kenyang, bahkan mengurangi cadangan lemak.

Demikian pula halnya dengan pasta. Konsumsi makanan ini setelah dipanaskan ternyata membuat gula darah tidak terlalu tinggi. Ini berarti cukup aman bagi penderita diabetes.

"Pasta yang baru dimasak adalah karbohidrat yang akan dipecah menjadi gula di usus. Ini akan meningkatkan kadar gula darah, menyebabkan lonjakan kadar insulin. Fluktuasi seperti ini lama-kelamaan akan memicu diabetes melitus," kata Sam Christie, peneliti makanan.

Nah, mendinginkan lalu menghangatkan kembali pasta sebelum disantap menurut Christie akan membuatnya lebih resistan terhadap enzim normal di usus.

"Pati resistan ini memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak cepat menaikkan kadar gula darah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com