KOMPAS.com – Menurut Newsweek, 15 hingga 20 persen pasangan suami istri telah menjalani pernikahan tanpa bercinta. Kategori minim waktu bercinta adalah mereka yang hanya berhubungan seks 10 kali dalam setahun.
Lori Gottlieb, penulis artikel pada The New York Times yang bertajuk Does a More Equal Marriage Mean Less Sex?, mengatakan bahwa kebanyakan pasangan suami istri zaman sekarang memiliki gaya hidup yang jauh berbeda ketimbang pasutri pada satu dekade lalu.
Dahulu, suami yang bertanggungjawab sebagai tulang punggung keluarga yang memberikan nafkah. Namun, sekarang kedua belah pihak sama-sama bekerja dan memiliki beban serupa dalam menghidupi keluarga masing-masing.
Kondisi ini akhirnya memicu pada suasana rumahtangga yang kurang intim dan relatif monoton. Pasalnya, suami dan istri sudah terlalu lelah untuk melakukan hubungan seks saat malam hari mereka bertemu di rumah.
“Saat pihak suami memegang kendali sebagai kepala rumahtangga, dilaporkan kepuasaan istri saat berhubungan intim jauh lebih tinggi,” ujar Gottlieb.
Lalu, bagaimana dengan tingkat perceraian pada suami istri modern di era sekarang?
Sebuah studi yang digelar oleh Lynn Prince Cooke menemukan bahwa prediksi tingkat perceraian akan menurun, apabila suami lebih ringan tangan dalam membantu istri menyelesaikan tugas domestik.
“Saat suami mau membantu pekerjaan rumah tangga sebanyak 40 persen dan istri menyumbangkan penghasilan bulan sebesar 40 persen, maka bisa dikatakan pernikahan tersebut akan langgeng,” tulis hasil studi tersebut di atas.
Sebuah survei eksklusif yang dihelat oleh Family Circle Magazine, menanyakan pada sejumlah ibu muda, mengenai suhu intimasi dan keharmonisan rumahtangga setelah memiliki anak.
Hasil survei justru menunjukkan bahwa satu dari tiga istri mengaku mereka tidak bercinta selama satu tahun.
Berikut hasil survei secara lebih detil: