Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Indonesia, Turis Medis Terbesar di Singapura

Kompas.com - 26/04/2015, 09:17 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Setiap tahunnya, hampir 10 juta turis asing datang ke Singapura dan sekitar 1,7 juta diantaranya berasal dari Indonesia. Selain berwisata, para turis itu juga mencari pengobatan medis di Negeri Singa ini.

Singapura memang merupakan negara tujuan medical tourism terbesar di Asia. Di grup rumah sakit Parkway Hospital yang memiliki empat rumah sakit, hampir 30 persen pasiennya adalah orang asing dan sekitar 70 persennya berasal dari Indonesia.

"Selain Indonesia, di urutan kedua adalah pasien Malaysia, lalu negara-negara Indo Cina, Bangladesh, dan juga Timur Tengah," kata dr.Vincent Chia, CEO Gleneagles Singapore dalam temu media di Singapura (25/4).

Chia mengatakan, rumah sakit di Singapura memiliki banyak kelebihan yang sudah diakui oleh banyak pasien. Bidang kesehatan yang saat ini menjadi keunggulan oleh grup rumah sakitnya antara lain ginekologi, penyakit liver, termasuk transplantasi, serta ortopedi.

"Bukan hanya teknologi kedokteran yang baru, tapi juga dokter-dokter spesialis dan sub-spesialis kami sangat banyak. Misalnya saja, untuk satu rumah sakit di grup kami yang memiliki 250 tempat tidur, kami memiliki lebih dari 300 dokter spesialis," ujarnya.

Menurut Hasni Hutagalung, perwakilan Parkway Hospital di Jakarta, pasien Indonesia yang berobat ke Singapura kebanyakan berasal dari kota Jakarta, Surabaya, dan Medan.

"Kantor perwakilan di Jakarta setiap bulannya rata-rata mengirim 40 pasien rawat inap. Kami juga akan mengurus semua keperluan pasien, termasuk izin tinggal jika harus berobat lebih dari 30 hari," kata Hasni.

Ia menambahkan, jumlah pasien yang berobat melalui kantor perwakilan Parkway di Jakarta hanya sekitar 20 persen dari total pasien yang datang ke Singapura. "Sekitar 80 persennya datang sendiri tanpa melalui kantor kami," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com