Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bungkus Daging dengan Kantong Plastik!

Kompas.com - 11/05/2015, 11:16 WIB

KOMPAS.com — Kantong plastik belanja sering kali digunakan untuk membungkus berbagai makanan, termasuk daging. Pertimbangan yang umum biasanya karena nilai ekonomis, atau alasan bahwa kantong tersebut sulit terdekomposisi atau hancur. Kalaupun dibakar, juga menghasilkan asap tak sehat.

Yang lebih berbahaya dari itu sebenarnya yaitu kantong plastik bekas pakai sangat mungkin meracuni tubuh. Hugh Pennington, mantan profesor di University of Aberdeen, mengatakan bahwa kantong plastik seharusnya tidak boleh digunakan lagi untuk membungkus daging mentah atau sayur-sayuran dengan tanah yang masih menempel.

Hal itu karena bakteri dalam produk makanan menjadi mudah berpindah ke makanan lain.
"Walaupun dibungkus, daging mentah tetap mengandung bakteri sehingga harus dipisahkan dengan makanan lain yang biasa dikonsumsi tanpa dimasak," ucap Pennington kepada Dailymail.

Ia juga menambahkan bahwa mencuci kantong plastik dengan cairan antibakteri tidak cukup membunuh seluruh bakteri yang berpindah dari daging mentah tadi. Menurut dia, kantong plastik reusable seharusnya tidak digunakan untuk membungkus daging mentah, tetapi produk makanan yang dikemas dengan kaleng atau toples.

"Jika Anda memakai kantong plastik untuk membungkus daging mentah, Anda harus segera membuangnya," kata Pennington.

Dalam studi yang dilakukan sebelumnya oleh seorang profesor di Penn Law, Jonathan Klick, ditemukan delapan persen bakteri E.coli dalam kantong plastik yang dipakai untuk membungkus daging mentah. Sementara 97 persen orang di Inggris yang ditanya mengaku tidak pernah mencuci kantong plastik mereka.

"Studi yang dilakukan untuk mengetahui keamanan makanan telah menunjukkan persentase tinggi mengenai kantong plastik yang sebenarnya mengandung bakteri berbahaya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com