Apa Pendapat Suami dari Wanita yang Pilih Hidup di Planet Mars?

KOMPAS.com -- Sonia Van Meter (36) telah memutuskan sebuah pilihan hidup yang tidak main-main. Van Meter memilih menjadi bagian dari koloni manusia pertama yang menetap di planet Mars. Keputusan Van Meter yang tergolong luar biasa ini, dinilai sebagian orang sebagai keputusan yang sepihak.

Pasalnya, Van Meter adalah seorang istri dari dua orang anak, yakni Henry yang saat ini berusia 13 tahun dan Hatcher yang berusia 11 tahun. Keputusan hidup yang ekstrim ini meski tidak mendapatkan dukungan dari banyak orang, tetapi sang suami Jason Stanford dan seluruh keluarga besar Van Meter mendukung keputusannya untuk mengubah peradaban manusia.

Dilansir dari Texas Monthly, Stanford, mengatakan, "Semua ini menimbulkan banyak pertanyaan berat, lebih dari sekadar apakah saya akan merindukan Sonia. Hal lain seperti siapakah tukang ledeng rumah kami, atau di mana dia menyimpan kunci,".

"Jika misi ini sukses, menciptakan koloni yang bertahan di sebuah planet, maka ini dapat mengubah sejarah manusia, dengan memperluas daerah di luar planet ini," imbuhnya.

Stanford sendiri mengklaim dirinya sebagai "istri" dari seorang astronot, karena pada kenyataanya, dirinyalah yang akan merawat dua orang anaknya sepeninggal istrinya ke Mars.

Dalam misi bertajuk "Mars One", Van Meter tak akan selamanya berada di Mars. Rencananya usai 12 tahun menetap di Mars, dia akan kembali ke bumi. Misi yang banyak menuai kontroversi ini dikabarkan akan dilaksanakan pada tahun 2026 dengan membawa 24 orang menetap di Mars.

Van Meter merupakan salah satu yang terpilih menjadi finalis 100 besar dari misi "Mars One" yang didanai oleh pengusaha asal Belanda, Bas Lansdorp.

"Nama wanita itu adalah Sonia Van Martian dan saya adalah istri seorang astronot. Kami hanyalah pasangan suami-istri biasa dengan situasi yang luar biasa, dan kami mengambil satu langkah besar untuk manusia," beber Standford.