Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir Sebaiknya Tidak Minum ASIP dari "Cup Feeder"

Kompas.com - 18/11/2015, 14:59 WIB

KOMPAS.com - Kini, semakin banyak ibu yang menyadari pentingnya ASI bagi anak. Sehingga, meskipun cuti tiga bulan telah selesai dan harus kembali bekerja, ibu menyusui biasanya sudah menyiapkan stok ASI perahan (ASIP) untuk diberikan kepada bayinya selama ibu bekerja.

Meski begitu, ada beberapa hal yang biasanya menjadi kekhawatiran ibu bekerja, salah satunya adalah media untuk memberikan ASIP. Pasalnya, jika ASIP diberikan pada bayi dengan botol, dikhawatirkan bayi akan bingung puting. Sehingga, nantinya enggan menyusu langsung dari payudara ibu.

Untuk menghindari ini terjadi, umumnya cup feeder atau pipet menjadi pilihan untuk memberikan ASIP pada bayi. Sayangnya, tak semua pengasuh yang mengurus bayi Anda sukses memberikan ASIP dengan kedua media tersebut.

Dibutuhkan kesabaran ekstra, baik dari pengasuh maupun dari bayi. Ketika bayi dalam kondisi lapar, tentu menyeruput ASIP sedikit demi sedikit dari cup feeder bukanlah hal yang menyenangkan.   

Menurut Dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR-K, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM, kalau dilihat dari aspek biomekanik, tidak mungkin bayi baru lahir bisa menghisap dengan cup feeder.

“Secara fisiologis bayi baru lahir tentu sulit  minum dari cup feeder. Kalau kita kasih ASIP pakai cup feeder, bayi enggak mampu melakukan lip sealed, lehernya pun harus ditahan saat minum. Selain itu juga tidak ada mekanisme menyentuh langit-langit, karena lidah kan ditekan turun oleh cup, sehingga ASIP dipaksa megalir sendiri. Padahal ini sangat berbahaya, karena bisa membuat bayi tersedak,” jelas dr. Luh dalam acara Pigeon beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dr. Luh menambahkan, pada enam bulan pertama kehidupan bayi, gerakan yang paling dominan adalah sucking. Sehingga, pada awal kehidupannya memang sebaiknya tidak memberikan ASIP dengan cup feeder.

“Sebaiknya, diikuti sesuai perkembangan bayi. Di usia enam bulan, bayi sudah mulai MPASI, ini berarti kemampuan oromotornya sudah berkembang, ia bisa menangkap makanan dari sendok. Nanti akan berkembang lagi kemampuannya menstabilkan gerak rahang, sehingga bisa mulai minum dari gelas atau memakai sedotan. Kalau sudah bisa minum dengan gelas, ya jangan dibiasakan lagi minum dari botol,” kata dr. Luh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com