Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan Metode Sunat Klem Dibanding Sunat Konvensional

Kompas.com - 12/12/2015, 20:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan teknik sunat yang modern yang lebih aman, nyaman, dan biayanya terjangkau terus meningkat. Berbagai klinik sunat modern pun menawarkan teknik sunat yang aman dengan proses cepat.

Ada beberapa teknik sunat yang dikenal saat ini, diantaranya sunat tradisional, konvensional (sayatan), dan modern. Belakangan, metode klem menjadi salah satu dari sekian metode yang banyak diminati.

Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf, banyak dokter lebih diminati karena lebih higienis dan aman.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) jug telah merekomendasikan teknik klem sebagai teknik sirkumsisi, salah satunya di negara-negara Afrika.

"Selain proses sunat yang lebih mudah dan cepat, teknik klem memiliki keunggulan seperti perdarahan minimal, tanpa jahitan, proses penyembuhan luka lebih cepat dibanding metode konvensional," kata Mahdian.

Studi yang dilakukan pada tahun 2010 terhadap 7.500 anak yang disirkumsisi menggunakan Ali’s clamp menemukan bahwa komplikasi total dengan teknik klamp hanya sebanyak 2 persen. Ini jauh lebih rendah dibanding komplikasi pada teknik sirkumsisi konvensional yang mencapai 10,4 persen.

Waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan tindakan sirkumsisi dengan teknik klamp juga lebih singkat, yaitu 4,5 sampai 1,5 menit, sedangkan dengan teknik sirkumsisi konvensional adalah selama 23 menit.

Teknik klem juga lebih unggul dalam kegiatan sunat masal. Pada sebuah studi yang melibatkan 2013 peserta sunat massal ditemukan bahwa durasi rata-rata pengerjaan sirkumsisi dengan menggunakan klem adalah 3,6 - 1,2 menit. Selain itu, teknik ini juga memiliki tingkat komplikasi yang rendah.

Produk lokal

Meningkatnya kepopuleran teknik sunat dengan klem membuat dr.Mahdian tertarik membuat produk klem buatan lokal dengan kualitas unggulan. Dibandingkan dengan klem impor, produk Mahdian Klem ciptaan dr.Mahdian ini dijual dengan harga jauh lebih murah.

Dalam pembuatannya, dr.Mahdian bekerja sama dengan PT.Klamp Alkes Indonesia (KAI). Keunikan dari produk yang diluncurkan pada hari ini (12/12/15) adalah didesain sedemikian rupa sehingga cocok dan sesuai secara anatomis dengan kondisi anak-anak di Indonesia.

“Masing-masing klem punya kelebihan dan kekurangan. Kekurangan itu coba saya minimalkan di Mahdian klem ini,” jelasnya.

Dokter Mahdian sendiri memang sudah dikenal sebagai salah satu dokter sunat berpengalaman di Indonesia dan orang pertama yang memperkenalkan teknik sunat klem di Indonesia sejak tahun 2004. Ia juga giat mengajarkan teknik klem kepada sejawat dokter di sejumlah kota seluruh Indonesia.

Mahdian Klem telah di ujicobakan penggunaannya di jaringan Klinik Rumah Sunatan seluruh Indonesia dengan hasil cukup menggembirakan bagi kalangan praktisi khitan karena sangat mudah dan cepat, minimal pendarahan, proses penyembuhan luka lebih cepat, higienis dan aman.

"Semoga Mahdian Klem dapat diterimam praktisi khitan di tanah air atau mancanegara sebagai klem sunat sekali pakai dengan harga terjangkau dan keunggulan kualitas," kata Avianto Boedhy Satya, Direktur Utama PT.KAI.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com