Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2015, 17:31 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Hormon sangat besar pengaruhnya terhadap berat badan. Jika terjadi ketidakseimbangan, lemak akan menumpuk, nafsu makan naik, dan Anda jadi sering merasa lapar.

Jika saat ini Anda sedang mengalami kenaikan berat badan, hormon yang manakah yang harus disalahkan? Bagaimana cara untuk menyeimbangkannya lagi? Simak penjelasannya di sini.

 

1. Kortisol

Saat stres atau dalam bahaya,  kelenjar adrenal akan memroduksi hormon kortisol dan adrenalin, yang memungkinkan kita bergerak dan bertindak cepat.

Terlalu banyak stres dapat menyebabkan fluktuasi kedua hormon ini dan terlalu banyak hormon kortisol, akan menyebabkan  gula darah diubah menjadi lemak. Inilah sebabnya mengapa banyak orang stres mengalami kenaikan berat badan.

Untuk menjaga hormon kortisol dan adrenalin tetap seimbang, ada baiknya Anda punya waktu luang untuk bersenang-senang. Manfaatkan cuti 12 hari dalam setahun yang Anda miliki. Pelajari teknik relaksasi, agar Anda bisa menenangkan diri di saat-saat mendadak ada masalah yang tidak terduga.

 

2. Tiroid

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon T3 dan T4 yang membantu mengatur metabolisme . Hipotiroidisme, atau dikenal sebagai tiroid yang kurang aktif adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon.

Hal ini dapat memperlambat metabolisme, sehingga tubuh Anda membakar kalori dengan lebih lambat. Kebanyakan kasus hipotiroid terjadi pada wanita. Gejala lain hipotiroid, selain kenaikan berat badan, adalah:

- Kelelahan

- Sensitif terhadap dingin

- Sembelit

- Kulit kering

- Wajah bengkak

- Suara serak

- Nyeri otot dan otot terasa kaku

- Kadar kolesterol tinggi

 

Fungsi tiroid yang kurang aktif, terkadang bisa disebabkan oleh kekurangan beberapa jenis nutrisi seperti yodium, selenium, zat besi, zinc atau seng dan tembaga.

Mengonsumsi sumber makanan yang sarat mineral, misalnya kacang-kacangan dan ikan, akan sangat membantu. Pada kasus yang ekstrim, mungkin diperlukan terapi hormon.

 

 

3. Leptin

Ini adalah hormon yang memberi tahu otak ketika perut Anda sudah penuh. Jumlah leptin yang tepat, akan membuat nafsu makan Anda terkontrol.

Tapi jika terlalu banyak, akan mengurangi sensitivitas reseptor pada sel-sel Anda. Akibatnya, Anda makan lebih dari yang Anda butuhkan untuk karena otak tidak menerima sinyal kenyang dari hormon ini.

Mengurangi konsumsi gula akan membantu menjaga kadar leptin tetap seimbang.

 

4. Ghrelin

Hormon ini punya fungsi terbalik dari leptin. Ghrelin adalah hormon yang mengirim sinyal lapar ke otak. Terlalu banyak ghrelin akan memicu nafsu makan berlebih.

Kadar hormon ghrelin akan meningkat saat Anda kurang tidur. Karena itu, tidurlah 7-8 jam sehari jika usia Anda tergolong usia dewasa.

 

5. Glukagon dan insulin

Ada dua hormon yang bekerja bersama-sama untuk mengatur kadar gula darah Anda, glukagon dan insulin. Jika salah satu dari kedua hormon ini kadarnya naik, maka kadar yang satunya lagi akan turun. 

Ketika tubuh Anda berfungsi dengan baik, kadar gula darah akan naik dan turun dengan perlahan, memberikan energi ketika tubuh membutuhkannya dan menyimpannya ketika tubuh tidak membutuhkannya.

Glukagon adalah hormon yang mencegah supaya  kadar glukosa darah Anda tidak turun terlalu jauh. Sekitar 4-6 jam setelah makan, kebanyakan orang akan mengalami penurunan kadar glukosa darah.

Kondisi ini menjadi sinyal  bagi pankreas untuk memproduksi glukagon. Kemudian glukagon akan memecah protein dan lemak dan melepaskannya ke dalam aliran darah  sebagai glukosa.

 

Ketika glukosa Anda turun terlalu drastis, muncullah kondisi yang disebut hipoglikemia. Gejalanya adalah sebagai berikut:

- Sering cemas dan sedih

- Kelelahan

- Detak jantung meningkat

- Kerap mengalami kebingungan

- Tubuh gemetar

- Berkeringat atau kedinginan

- Mual

- Pusing

- Pandangan kabur

 

Insulin memiliki fungsi kebalikan dari glukagon. Ketika Anda makan makanan yang mengandung karbohidrat, kadar glukosa meningkat. Di sinilah insulin masuk.

Ketika kadar glukosa darah meningkat, insulin merangsang sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa dari aliran darah,  kemudian menggunakan glukosa untuk energi.

Masalahnya adalah, ketika kita makan terlalu banyak glukosa, lebih dari yang dapat diserap oleh sel, kelebihan glukosa akan disimpan sebagai lemak. Inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Untuk menjaga kadar insulin tetap normal, Anda harus membatasi asupan karbohidrat,  sehingga tidak ada kelebihan glukosa yang akan disimpan sebagai lemak

 

6. Estrogen

Estrogen adalah salah satu hormon utama pada wanita, jumlahnya yang seimbang menjadi faktor penting untuk menjaga bobot tubuh tetap di batas normal.

Kelebihan estrogen akan memicu kenaikan berat badan. Salah satu penyebab naiknya kadar estrogen adalah paparan xenoestrogen yang berasal dari lingkungan di sekitar kita.

Xenoestrogen adalah senyawa kimia yang menyerupai estrogen. Xenoestrogen banyak ditemukan di produk-produk makanan dan produk lainnya seperti disinfektan, cairan dry cleaning, pestisida, obat-obatan tertentu, cling wrap (plastik tipis pembukus makanan) dan polystyrene.

Xenoestrogen dapat melekat di reseptor estrogen di dalam tubuh, lalu mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan kadar estrogen naik atau menjadi berlebihan. 

Gejala-gejala ini adalah tanda, bahwa level estrogen Anda sedang terganggu:

- Sulit menurunkan berat badan padahal Anda sudah menerapkan diet dan olahraga teratur.

- Timbul keinginan berlebihan untuk mengonsumsi tepung, gula atau garam.

- Rambut rontok

- Sulit tidur

- Penumpukan lemak di perut

- Kehilangan memori

- Berkeringat dan merasa panas di malam hari

- Depresi dan cemas

- Libido turun

Tetaplah berolahraga dengan teratur dan perbanyak sayur serta buah sebagai penangkal antioksidan dari lingkungan yang penuh polusi. Dengan cara ini, perlahan namun pasti, kadar estrogen Anda akan kembali seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com