Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sang Putri Keraton yang Pilih Berdagang Jamu

Kompas.com - 06/01/2016, 07:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com --
Di usianya yang telah bergulir senja, Mooryati Soedibyo dikenal luas sebagai wanita karier sukses yang berhasil mengangkat minuman tradisional jamu ke tingkat yang lebih tinggi.

Tak dapat dimungkiri bahwa kejelian Mooryati dalam membangun perusahaanya, Mustika Ratu, tak lain berkat kerja keras dan semangat untuk tidak menyerah.

Mooryati dalam acara ulang tahunnya yang ke-88 di Hotel Dharmwangsa, Jakarta (5/1/2016), menuturkan mengenai bagaimana reaksi orang-orang sekelilingnya saat dia memutuskan untuk berbisnis jamu.

"Tidak pantas puteri keraton dagangan, itu asor, rendah, nista," ucap Mooryati.

Awalnya, keinginan Mooryati untuk berbisnis jamu memang sempat mendapat penolakan dari banyak orang.

Sebab, Mooryati yang merupakan cucu dari Sri Susuhan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta, dianggap tak pantas bahkan tabu untuk berdagang. 

Tanpa mempedulikan komentar-komentar negatif pada dirinya, Mooryati bersikeras untuk merintis bisnis jamu pada tahun 1973.

Dia mengawalinya dengan berjualan jamu di garasi rumah, bersama dua orang pembantu rumah tangga. Kala itu, Mooryati hanya memiliki modal sebesar Rp 25.000 Mooryati untuk membangun Mustika Ratu.

Berkat kerja keras dan kegigihan, usahanya berkembang, dia pun merekrut tambahan karyawan sebanyak 25 orang dan terus meningkat hingga 50 orang. Seluruh karyawan ini tinggal di rumah Mooryati

Kemudian, pada tahun 1981, Mooryati berhasil membangun gedung seluas 20x60 dan meminjam modal Rp 100 juta dari Bank Dagang Negara untuk mengembangkan usaha serta melakukan inovasi menciptakan sejumlah produk kecantikan di Tanah Air.

Nama perusahaan, Mustika Ratu, dipilih Mooryati yang diambil dari peribahasa Jawa.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com