Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Sejarah Teknik Pelurusan Rambut di Dunia

Kompas.com - 13/01/2016, 08:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -- Tren rambut lurus hingga saat ini masih menjadi tatanan rambut yang paling diminati oleh wanita.

Perjalanan teknik pelurusan rambut terhitung telah dilakukan selama lebih dari satu abad. Dalam waktu yang panjang, tenik pelurusan rambut mengalami transformasi yang signifikan.

Berikut adalah sejarah pelurusan rambut dari tahun ke tahun seperti yang disimpulkan oleh produk perawatan rambut, Makarizo:

1.Abad ke 19
Alat keriting awal ditemukan oleh penata rambut dari Perancis, Marcel Grateau, dengan menggunakan batang panas dan gigi. Tak dijelaskan cara kerja alat ini.

Namun, alat ini menginspirasi seorang Lady asal Skotlandia menciptakan alat catok lurus yang menempelkan plat besi ke panjang agar panasnya tak mengenai tangan

2. Tahun 1950-an
Tahun 1950-an teknik pelurusan rambut permanen dengan bahan kimia populer di salon masyarakat Afrika-Amerika.

Sayangnya, bahan kimia yang digunakan masih beresiko tinggi, dapat merusak rambut, mencederai tangan penata rambut dan kulit kepala konsumen.

3. Tahun 1980an
Pada era ini, teknik pelurusan rambut digunakan dengan bantuan papan pelurus. Pengerjaanya memakan waktu yang lama sekali dan menghasilkan lengkungan di ujung rambut karena rambut harus ditekuk agar menempel di papan.

Alhasil, rambut tak terkena obat pelurus. Teknik ini juga terbilang tak nyaman karena papan berat tergantung di kepala dalam waktu lama.

4.Tahun 1997-1999
Diperkenalkan teknik pelurusan rambut dengan jari yang dinamakan smoothing. Caranya, dilakukan dengan menjepit dua jari dan menarik rambut agar lurus.

Teknik ini sangat bergantung pada keahlian penata rambut. Hasilnya, agak lebih mengembang tapi keunggulannya proses lebih cepat cepat.

5. Tahun 2000an
Munculah teknik rebonding (membangun kembali ikatan rambut silang menjadi lurus) Kemudian para produsen mulai berlomba menciptakan obat rebonding yang tak merusak rambut dan menciptakan hasil alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com