Banyak kreasi bisa menjadi inspirasi untuk video pre-wedding, mulai gaya kasual, eropa, ataupun tradisional. Era tertentu juga bisa dijadikan alternatif ide, seperti videoklip gaya "jadul", pelesetan "zaman dulu".
Gaya vintage biasanya menggunakan dominasi warna pastel. Percampuran antara warna-warna cerah dan putih—dasar pembentukan warna pastel—menghasilkan warna yang lebih kalem dan lembut. (Baca juga: Busana Hitam Putih untuk "Pre-wedding" Gibran dan Selvi)
Namun, untuk mendapatkan video pre-wedding yang bakal menjadi pengingat momen penting pernikahan, ada sejumlah persiapan harus dilakukan. Berikut ini beberapa tips yang bisa jadi pengingat persiapan:
Untuk detailnya, bisa juga ditambahkan kerah bulat dengan pita. Selain itu, warna-warna cerah dari busana yang dipilih merupakan penentu dari semeriah apa tampilan video itu nanti.
Teknologi video sekarang sudah melompat ke level 4K, dengan kualitas satu tingkat di atas full high definition (HD) dan jelas melampaui HD. Warna-warna natural akan terekam lebih alami memakai peranti ini.
Minimal, butuh kamera DSLR, beberapa jenis lensa (fix, zoom, dan tele), slider, monopod, dan lighting. Alat-alat tersebut diperlukan untuk memastikan kualitas gambar prima dari video itu.
Untuk mengoptimalkan pengalaman menontonnya, tinggal memilih layar monitor atau televisi yang punya teknologi mumpuni. Tak setiap warna bisa tampil sebagaimana aslinya atau sesuai keinginan saat color grading.
Paduan warna merah, hijau, biru, cyan, kuning, dan magenta dari teknologi berstandar studio film global tersebut memungkinkan warna dalam video tampil lebih cerah dan natural. (Baca juga: Setelah 2016, Tak Ada Lagi Aurora Borealis?)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.