Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2016, 05:07 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Bayangkan, suatu ketika Anda tiba di lingkungan kantor disambut udara segar pagi hari. Tak banyak kendaraan bermotor mengisi ruang parkir.

Udara pun segar. Sebabnya, sebagian besar karyawan datang menumpang angkutan umum atau naik sepeda. Plus, pepohonan rindang menempati 30 persen lahan kantor, memastikan pasokan oksigen sekaligus menghalau panas dari area perkotaan. Sejuk!

Itu adalah salah satu gambaran ketika tempat kerja sudah menjadi kantor "hijau" alias kantor ramah lingkungan. Perkantoran model ini tak hanya baik untuk mereduksi jumlah emisi karbon penyebab peningkatan suhu bumi, tetapi juga bisa meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas karyawan.

Penelitian Harvard Center for Health and the Global Environment, dikutip dari Science Daily, mengungkapkan bahwa bangunan kantor yang memiliki sirkulasi udara dan tumbuhan hijau berefek positif terhadap kemampuan kognitif karyawan.

Namun, tunggu dulu! Kantor ramah lingkungan tak hanya soal jumlah ruang hijau. Seluruh aktivitas dalam kantor juga harus mengarah pada gaya hidup yang tidak merugikan lingkungan atau meminimalkan dampak buruk kehadirannya terhadap lingkungan. Caranya?

Membangun kesadaran

Penerapan gaya hidup "hijau" tak selalu dianggap penting oleh semua orang, termasuk para karyawan di perkantoran. Karena itu, langkah pertama wajib dilakukan untuk mewujudkan kantor hijau adalah membangun kesadaran seluruh karyawan lewat kampanye gaya hidup ramah lingkungan.

Kampanye bisa dilakukan secara minimalis, tak perlu heboh, yang penting rutin dilaksanakan. Membuat brosur berisi infografis menarik tentang dampak kerusakan lingkungan, misalnya, bisa jadi pilihan.

Namun, ingat, kirimkan brosur itu lewat surat elektronik saja. Selain mengurangi limbah kertas, metode ini juga bisa jadi salah satu contoh penerapan gaya hidup ramah lingkungan bagi penghuni kantor.

Lalu, di tempat tertentu—seperti kamar mandi, wastafel, atau kulkas—tempelkan pesan lucu atau tips untuk menghemat energi. Contohnya, di pintu lemari pendingin bisa dituliskan pesan menyentil seperti "Jangan terlalu lama membuka pintuku ya, aku enggak mau kamu kedinginan".

Pesan itu terkesan seperti bercanda memang, tapi kata-kata guyonan biasanya melekat lebih erat di benak pembacanya. Di bawah kalimat utama, bisa pula ditambahkan tulisan kecil sebagai penutup, misalnya "Mari menghemat energi" atau "Ciptakan kantor hijau".

Tak berhenti di situ. Perusahaan juga perlu menyiapkan fasilitas khusus agar benar-benar tercipta lingkungan kantor yang hijau. Tempat sampah wajib dipisahkan sesuai kategori, misalnya sampah jenis kertas, kaca, logam, plastik, dan organik.

Lalu, parkiran kantor khusus pengendara sepeda juga bisa disediakan. Kalau sudah ada, tambahkan luasannya. Sebagai motivasi, perusahaan bisa memberikan insentif khusus bagi karyawan yang pulang-pergi mengendarai sepeda.

Peraturan

Terkadang nasihat saja tidak cukup untuk mengubah kebiasaan seseorang. Bila perlu, terapkan aturan yang mewajibkan seluruh karyawan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, setidaknya selama berada di area kantor.

Sebagai contoh, perusahaan bisa melakukan pembatasan penggunaan lift pada jam-jam tertentu. Jika di kantor ada dua lift yang bisa digunakan, matikan salah satunya pada jam-jam sepi, misalnya setelah pukul 7 malam.

Lalu, pada satu hari dalam sepekan, kantor bisa menerapkan "hari transportasi umum". Khusus satu hari itu seluruh jajaran karyawan dilarang membawa kendaraan pribadi. Mereka didorong datang ke kantor dan pulang menggunakan kendaraan umum atau sepeda.

Hal lain bisa diatur perusahaan adalah memilih peralatan kantor yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Kebutuhan kantor semisal lampu, pengatur suhu ruangan, kulkas, dispenser, komputer, dan printer bisa diganti dengan yang lebih hemat energi.

Selain soal penghematan energi, limbah kertas juga merupakan salah satu masalah di banyak perusahaan. Jadi, wajibkan semua karyawan memanfaatkan kertas bekas untuk mencetak dokumen internal, kecuali kertas bekas sudah habis tentunya. Namun, akan lebih baik lagi, biasakan saja karyawan memberi dan menyimpan dokumen berbentuk soft copy.

Meski begitu, terkadang ada saja karyawan "bandel" yang memanfaatkan fasilitas printer secara berlebihan. Anda tentu tak punya waktu untuk memastikan hal ini setiap saat. Menyiasatinya, beberapa jenis printer kini sudah memiliki fitur secure function lock.

Teknologi tersebut memungkinkan pengelola membatasi fungsi serta jumlah halaman yang bisa dicetak setiap pengguna printer. Biasanya, fitur ini diaktifkan dengan cara membuat akun dan sandi khusus untuk setiap pengguna.

Misalnya, karyawan A diatur hanya bisa mencetak 50 halaman per hari memakai akunnya.
Maka, printer akan otomatis berhenti mencetak jika melebihi kuota tersebut. Brother Printer adalah salah satu contoh printer yang sudah menempelkan teknologi ini.

Nah, siap mendorong karyawan lebih produktif dengan mewujudkan kantor hijau?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com