Tapi, saya pasti akan ditertawakan kaum saya sendiri jika mulai bicara soal mustahil ini. Sebab, laki-laki takkan pernah semulia derajat perempuan.
Sebagai seorang ayah, saya tidak pernah sukses menggantikan posisi istri saya sebagai ibu. Ditinggal pergi sebentar saja, saya sudah kelabakan mengurusi anak-anak dan rumah.
Perempuan, baik sebagai istri maupun ibu, sanggup bekerja di luar rumah dengan tetap membereskan urusan di dalam rumah dengan baik. Multi talenta, istilah populernya.
Saya? Bagaimana mampu? Tidak! Saya takkan menuntut emansipasi laki-laki. Menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring dan pakaian, memasak, memandikan anak-anak, dan pekerjaan-pekerjaan mulia lain yang bisa dikerjakan para ibu, bahkan dengan badan letih dan kurang tidur, tak bisa saya bayangkan dibereskan para ayah dengan sama baiknya.
Dabgenthong boleh mengajari Dian Sastro memasuki karakter Kartini dengan ilmu akting yang mumpuni. Tapi, sebagai sesama laki-laki, saya mengingatkan agar dia tidak coba-coba mengajari Dian Sastro menjadi perempuan.
Dab, kita tidak pernah akan mengerti pikiran dan perasaan perempuan. Tolong tulis itu di sosial media dengan tagar #galaudiningrat.
Malang, 23 Februari 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.